Ambon (ANTARA) - Seorang siswa SMP Kalam Kudus Ambon bernama Vinsen Yonatan Ananto (13) meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan toko di Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon).
"Korban dievakuasi ke RS TNI Angkatan Laut Halong-Ambon pada pukul 15:00 WIT tetapi diduga sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata dokter jaga di RS TNI Angkatan Laut, dr. Wijaya di Ambon, Kamis petang.
Bocah yang masih menggunakan pakaian seragam itu mengalami luka patah kaki kanan dan cedera di kepala bagian depan akibat terbentur benda keras.
"Dia bukan meloncat dari lantai II bangunan Toko Buyung Hoki, tetapi saat gempa memang sudah berada di lantai bawah dan tertimpa material yang runtuh akibat guncangan gempa," kata dr. Wijaya.
Setelah dibersihkan dan luka-lukanya dijahit, jasad korban telah dibawa pulang ke rumah duka untuk disemayamkan.
Akibat gempa beruntun yang terjadi dengan kekuatan bervariasi dari magnitudo 5,2 hingga 3,8 mengakibatkan sejumlah bangunan rumah dan pertokoan di kawasan Passo mengalami kerusakan.
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 Km pukul 11:39:44 WIB dan secara beruntun terjadi berulang kali dalam hitungan detik maupun menit.
Satu warga lainnya dilaporkan terkena material gedung yang runtuh adalah Rido Maitimu yang berada di dalam gereja, namun dilaporkan sudah sadarkan diri.
Kapolsek Baguala, AKP Tommy Siahaya melakukan pengecekan terhadap kondisi para korban di rumah-rumah sakit terdekat.*
Gempa beruntun terjadi di Ambon, seorang siswa SMP tewas tertimpa reruntuhan bangunan
Kamis, 10 Oktober 2019 21:26 WIB 2164