Surabaya (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya mengimbau penonton agar tidak membawa flare atau kembang api pada saat pertandingan persahabatan antara timnas U-19 Indonesia dengan China yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Jatim, Kamis (17/10).
"Bisa jadi dianggap pelangggaran, kalau ada penonton yang menyalakan flare saat pertandingan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M. Afghani Wardhana di Surabaya, Rabu.
Afghani berharap masyarakat dapat menyaksikan pertandingan tersebut. Namun, ia mewanti-wanti, agar penonton yang hadir di stadion mengikuti ketentuan yang ada, di antaranya dengan tidak menyalakan flare karena dikhawatirkan akan berdampak pada proses bidding tuan rumah U-19.
Untuk mengatisipasi para penonton membawa flare, kata dia, para petugas keamanan gabungan akan melakukan pemeriksaan secara berlapis. Selain itu, ia juga mengimbau para penonton agar menjaga ketertiban, sehingga pertandingan bisa berlangsung dengan aman dan lancar.
"Pertandingan ini membanggakan bagi Surabaya. Dengan adanya pertandingan persahabatan ini, nantinya bisa memberi nilai positif agar Surabaya bisa menjadi tuan rumah kegiatan internasional lainnya," katanya.
Menurutnya, laga prestisius tersebut tidak sekadar menguji kekuatan timnas garuda U-19, melainkan juga sebagai tolak ukur kesiapan Surabaya dalam proses bidding Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Pengurus PSSI Jawa Timur, Hasdiansyah mengatakan bahwa larangan menyalakan kembang api tersebut sudah menjadi aturan FIFA karena laga persahabatan tersebut bisa mempengaruhi proses bidding kota Surabaya sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepak bola U-20.
Maka, ia mengharapkan, agar para penonton yang menyaksikan pertandingan agar menjaga ketertiban dan keamanan. "Penonton jangan sampai rusuh. Jaga ketertiban dan keamanan, karena laga ini juga sebagai persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20," katanya.
Penonton dilarang bawa kembang api saat laga Indonesia vs China
Rabu, 16 Oktober 2019 20:41 WIB 1089