Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggelar rembuk stunting guna mengetahui komitmen bersama semua pihak dalam melaksanakan program nasional pencegahan dan percepatan penanganan stunting di daerah ini.
 
"Alhamdulillah kami di Kabupaten Mukomuko melaksanakan rembuk stunting yang mana tahapan aksi konvergensi dari delapan aksi rembuk stunting. Rembuk stunting ini aksi ketiga," kata Wakil Bupati Mukomuko Wasri di Mukomuko, Rabu.
 
Ia mengatakan hal itu setelah mengikuti rapat koordinasi rembuk stunting tingkat Kabupaten Mukomuko dengan tema "Dengan Semangat Rembuk Mari Kita Tingkatkan Konvergensi Untuk Percepatan Penurunan Stunting 2024".
 
Rapat koordinasi rembuk stunting diikuti sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa, puskesmas, dan masyarakat di daerah ini.

Ia mengatakan rembuk stunting untuk melaksanakan dan menyampaikan komitmen bersama seluruh OPD, camat, kades, pemangku kepentingan, dan lintas sektor di daerah ini dalam percepatan penurunan stunting.
 
Ia mengatakan program ini harus dilaksanakan karena terkait dengan upaya untuk menciptakan generasi emas 2045 di daerah setempat.
 
"Tentunya ini menjadi tanggung jawab kita semua stakeholder dan seluruh masyarakat dalam melakukan pencegahan dan penurunan stunting ini," ujarnya.
 
Ia mengemukakan tentang pentingnya penanganan yang optimal pada 1.000 hari awal kehidupan, remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, pranifas, balita, dan batita terkait dengan pencegahan stunting.

Untuk itu, katanya, bagi remaja disiapkan posyandu remaja dan di sekolah-sekolah dibagikan tablet tambah darah kepada perempuan karena perempuan akan melahirkan anak.

"Untuk itu diharapkan tidak ada lagi kelahiran anak yang stunting," katanya.

Ia menjelaskan tentang pentingnya remaja putri mengonsumsi
 
Ia menjelaskan, mengapa mulai dari remaja mengkonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah kasus anemia.
 
Selain itu, calon pengantin harus didampingi dan rutin minum tablet tambah darah bagi calon pengantin perempuan agar tetap sehat.
 
Selain itu, katanya, laki-laki tidak merokok karena berpengaruh terhadap kesehatan anak.
 
Ia mengingatkan para remaja tidak melakukan pernikahan dini.

"Mereka harus benar-benar siap dan kalau catin (calon pengantin) yang belum cukup umur sebaiknya jangan hamil dulu," ucapnya.

Ia menyebut saat ini kasus stunting di Kabupaten Mukomuko masih cukup tinggi. Target nasional penurunan stunting tahun ini 14 persen, sedangkan daerah setempat 27 persen.
 
Untuk itu, katanya, semua pihak terkait di daerah setempat harus bekerja keras dan bekerja sama dalam mencegah dan mempercepat penurunan kasus stunting.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024