Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu membentuk tim pengendali gerakan orang tua asuh untuk mencegah anak stunting di daerahnya pada tahun 2025 ini.
"Draf SK tim sudah siap, selanjutnya SK tim ditandatangani oleh bupati," kata Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko Bhaktiar Sopian di Mukomuko, Kamis.
Dia menjelaskan, tim ini terdiri atas gabungan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan sejumlah instansi terkait di lingkungan pemerintah daerah.
Kemudian, tim ini juga terdiri atas enam kelompok kerja (pokja) yang nantinya bertugas dalam menurunkan jumlah anak stunting di daerah ini.
Kemudian di dalam tim juga ada unsur pihak swasta, dan semuanya nanti menjadi bapak asuh, dan pihak swasta maupun perusahaan dimasukkan di dalam tim ini atas izin bupati.
Bhaktiar mengatakan pula, pada intinya memberikan sesuatu yang bisa menurunkan jumlah anak stunting apabila mereka nanti menjadi bagian dari tim.
"Anggota tim menjadi bapak asuh serta memberikan masukan kepada pihak terkait bagaimana secara signifikan anak ditangani sehingga signifikan penurunannya," ujarnya.
Sementara itu, ada dua data jumlah anak stunting di daerah tersebut, yakni data survei dipakai secara nasional daya pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (PPGRM) dari Dinas Kesehatan Mukomuko.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, hasil penimbangan anak yang menerima vitamin A dilakukan dua kali setahun, yakni bulan Februari dan Agustus.
Dia menyebutkan, pada bulan Februari 2025, dari angka sasaran balita sebanyak 11.083 orang, sebanyak 534 stunting atau 4,7 persen, menurun dibandingkan tahun 2024 yakni 6,97 persen.
Sementara itu, angka stunting di Kabupaten Mukomuko secara nasional meningkat atau nomor dua paling tinggi di Provinsi Bengkulu sebesar 27,1, namun sasarannya tidak disebutkan.