Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menilai program vaksinasi hewan penular rabies (HPR) yang dilaksanakan oleh sejumlah petugas kesehatan hewan tingkat kecamatan belum berjalan efektif karena kondisi pandemi COVID-19.
"Karena kondisi kita seperti ini (pandemi COVID-19) sehingga vaksinasi hewan penular rabies belum efektif," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Minggu.
Dinas Pertanian mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi pada 2020 sebanyak 2.200 dosis vaksin untuk mencegah terjadinya rabies pada hewan penular rabies peliharaan masyarakat.
Ia mengatakan sebagian petugas peternakan dan kesehatan hewan yang bertugas di pusat kesehatan hewan di sejumlah kecamatan sudah ada yang mengambil vaksin dan melaksanakan vaksinasi terhadap hewan peliharaan masyarakat.
Namun, program vaksinasi hewan penular rabies yang dilaksanakan oleh beberapa petugas peternakan dan kesehatan hewan di tingkat kecamatan di daerah ini belum terjadwal seperti sebelumnya.
Menurut dia, seharusnya setiap petugas peternakan dan kesehatan hewan yang telah mengambil vaksin membuat jadwal terlebih dahulu sebelum melaksanakan vaksinasi hewan penular rabies di sejumlah wilayah kerjanya.
Meski demikian, ia mengakui petugas peternakan dan kesehatan hewan tidak bisa lagi membuat jadwal pelaksanaan kegiatan vaksinasi hewan penular rabies di satu tempat karena tidak boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
"Kemungkinan petugas yang datang ke rumah pemilik hewan peliharaan untuk melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet," ujarnya.
Ia mengatakan kemungkinan kegiatan vaksinasi hewan peliharaan masyarakat setempat yang dilaksanakan petugas kesehatan hewan di daerah ini bisa efektif setelah Lebaran atau berakhirnya pandemi COVID-19.
Distan nilai vaksinasi hewan penular rabies di Mukomuko belum efektif
Minggu, 17 Mei 2020 19:23 WIB 1071