Musi Rawas (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, saat ini tengah membentuk tim penanggulangan banjir akibat luapan Sungai Musi dan Sungai Rawas, yang terjadi di lima kecamatan di daerah itu.
"Saat ini telah dibentuk tiga tim penanggulangan banjir yang bertugas mendistribusikan bantuan, ketiga tim tersebut bertugas di tiga kecamatan yang menjadi wilayah terparah dari banjir diantaranya di wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, dan Rawas Ilir," kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Musi Rawas, Raidusyahri, Senin.
Selain membentuk penanggulangan banjir pihaknya kata dia, juga telah menyiapkan speedboat untuk mengangkut bantuan banjir yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat akibat akses jalan yang terputus terendam banjir. Selain itu masing-masing dinas diminta juga untuk membantu proses penyaluran bantuan mengingat jumlah personil tim yang dibentuk jumlahnya terbatas.
Untuk mencegah terjadi wabah penyakit pascabanjir dan mengantisipasi jatuh korban dirinya meminta posko-posko layanan kesehatan bekerja secara optimal sehingga warga yang sakit dapat diberikan pertolongan secepatnya mengingat korban banjir rentan terserang berbagai penyakit terutama kalangan anak-anak seperti demam dan gatal-gatal.
Sementara itu menurut Kepala Seksi Penanggulangan Bencana pada Dinas Sosial yang juga koordinator II Taruna Siaga Bencana (Tagana) Evan Saivani, menyebutkan banjir tahunan yang terjadi di daerah tersebut terjadi sejak dua pekan belakangan dialami sedikitnya 35 desa dalam lima kecamatan di daerah itu menyusul meluapnya Sungai Musi yang dialami oleh warga yang bermukim di Kecamatan Muara Lakitan dan Muara Kelingi, kemudian Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo akibat luapan Sungai Rawas serta dua desa di Kecamatan Megang Sakti akibat meluapnya Sungai Muara Megang.
Banjir di daerah ini selain merendam lebih dari 7.000 unit perumahan warga juga telah memutuskan sarana transportasi dengan terendamnya jalan penghubung baik jalan desa, jalan kecamatan hingga jalan provinsi dan putusnya jembatan gantung seperti yang terjadi di Kecamatan Muara Lakitan yang menghubungkan Desa Semangus Lama dengan Semangus Baru, akibatnya warga Desa Semangus Lama terpaksa harus menggunakan perahu, karena jembatan itu selama ini menjadi satu-satunya transportasi darat penghubung desa dengan daerah lainnya.
Sedangkan untuk sarana transportasi jalan yang terendam sehingga tidak bisa dilalui kendaraan antara lain jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Rawas Ilir dan sebagian di Kecamatan Karang Dapo, kemudian jalan kabupaten dan jalan provinsi di wilayah Kecamatan Muara Lakitan dan Muara Kelingi. Banjir yang merendam sejumlah rusa jalan ini mulai dari 60 cm hingga 1,5 meter.
Kendati banjir tahunan ini tidak memakan korban jiwa namun jumlah kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah akibat banyaknya harta benda warga yang hilang atau rusak serta ternak maupun tanaman pertanian yang mati akibat banjir. Selain itu sejumlah fasilitas publik seperti sekolah, rumah ibadah, sarana kesehatan, transportasi jalan dan jembatan mengalami kerusakan.
Untuk meringankan korban banjir pihaknya saat ini pihaknya telah mendistribusikan logistik bantuan berupa bahan makanan seperti beras, mie instan, air mineral serta sarden. Sedangkan untuk langkah penanganan kesehatan ditangani langsung oleh dinas terkait dengan pendirian posko kesehatan maupun dapur umum oleh masing-masing kecamatan.(NMD)
Pemkab Musi Rawas bentuk tim penanggulangan banjir
Senin, 18 Februari 2013 21:59 WIB 2613
..."Saat ini telah dibentuk tiga tim penanggulangan banjir yang bertugas mendistribusikan bantuan, ketiga tim tersebut bertugas di tiga kecamatan yang menjadi wilayah terparah dari banjir diantaranya di wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan,