Jakarta (Antara Bengkulu) - Program Konservasi Orangutan Sumatera (Sumatera Orangutan Conservation Programme/SOCP) sampai saat ini telah melepasliarkan lebih dari 180 ekor orangutan tangkapan ilegal.
"Kita juga melakukan penyelamatan sejumlah orangutan melalui pemindahan dari satu tempat ke tempat lainnya yang lebih aman bagi mereka," kata Manajer Operasi SOCP, Asril Abdullah yang dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Orangutan sumatra (Pongo abelii) terancam keberadaan populasinya dengan jumlah yang tersisa pada saat ini hanya sekitar 6.600 ekor saja.
Orangutan sumatra masuk dalam daftar Spesies Sangat Terancam Punah (Critically Endangered) disebabkan penghancuran massal terhadap hutan hujan tropis yang merupakan habitat mereka.
Selain karena habitat yang rusak, perburuan juga mengancam kelestarian orangutan. Perburuan biasanya dilakukan dengan motif ekonomi.
Selain melepasliarkan, beberapa kegiatan lain yang dilakukan SOCP yaitu penyitaan dan karantina sebelum reintroduksi orangutan peliharaan ilegal ke alam liar.
SOCP juga melakukan penelitian dan pemantauan populasi liar orangutan sumatera serta konservasi dan perlindungan habitat. Di samping itu memberikan pendidikan konservasi dan peningkatan kesadaran.
Di awal 2011, dengan diresmikannya pusat pelepasliaran orangutan yang berada di dalam kawasan Cagar Alam Hutan Pinus Jantho atas izin Kementerian Kehutanan dan hingga saat ini telah melepas liarkan sebanyak 14 orangutan yang berasal dari Aceh dan sebelumnya dirawat di pusat karantina Batu Mbelin. (ANTARA)
180 orangutan kembali ke habitat
Kamis, 21 Februari 2013 16:16 WIB 1028
.....Orangutan sumatra (Pongo abelii) terancam keberadaan populasinya dengan jumlah yang tersisa pada saat ini hanya sekitar 6.600 ekor saja.....