Pekanbaru (Antara Bengkulu) - Investor dari Belanda mulai menjajaki potensi komoditas tanaman nipah yang banyak terdapat di Provinsi Riau.
"Investor Belanda mulai menjajaki kemungkinan mengelola kebun nipah di Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher kepada wartawan di Pekanbaru, Minggu.
Nipah, tanaman menyerupai bakaubanyak tumbuh di daerah pesisir, terutama di Provinsi Riau banyak dijumpai di Kabupaten Bengkalis dan Kepualauan Meranti.
Zulher mengatakan investor Belanda mengincar untuk mengelola perkebunan nipah seluas 8.000 hektare di Meranti.
Untuk membuat investor asing lebih tertarik menanamkan modalnya di perkebunan nipah, ia mengatakan Dinas Perkebunan Riau berjanji akan memberi kemudahan perizinan.
"Selain itu kita akan terus melakukan promosi ke mancanegara tentang potensi yang dimiliki Riau," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan terkait potensi perkebunan nipah di Riau. Ia mengatakan belum ada investor asing yang tertarik untuk berinvestasi ke nipah Riau sebelumnya.
Karena itu, niat investor Belanda untuk mengelola perkebunan nipah di Riau akan bernilai positif bagai perkembangan investasi Riau di masa mendatang.
Tanaman Nipah selama ini dikenal masyarakat umum sebatas digunakan daunnya untuk membuat atap rumah. Namun, seiring perkembangan teknologi, tanaman nipah makin banyak manfaatnya sebagai bahan bakar pengganti minyak fosil karena air nira dari nipah mengandung etanol. (ANT)