Bengkulu (Antara Bengkulu) - Anggota "Elephant Care Comunity" Seblat atau Komunitas Peduli Gajah di Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, Bengkulu menggagas pendidikan konservasi kepada pelajar lewat program "KB masuk sekolah" atau kebun bibit masuk sekolah.
"KB di sini bukan keluarga berencana tapi kebun bibit, dimana kami melibatkan anak sekolah tingkat dasar dan menengah untuk membuat kebun bibit di sekolah mereka," kata Koordinator ECC Seblat, Anang Widyatmoko di Desa Sukabaru, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan kebun bibit tersebut diusahakan secara swadaya oleh komunitas dan siswa dengan mengembangkan tanaman hutan yang banyak terdapat di sekitar desa mereka.
Pendidikan konservasi dengan membuat kebun bibit merupakan salah satu dari sekian banyak agenda pendidikan konservasi yang sudah digelar komunitas itu di sekolah-sekolah sekitar Pusat Konservasi Gajah (PKG) Seblat, Bengkulu Utara.
"Pendidikan konservasi dengan mengenalkan langsung para anak didik kepada objek akan lebih mengena dibanding hanya belajar teori," katanya.
Dengan kebun bibit tersebut diharapkan para siswa memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga hutan dan manfaat pohon dalam kehidupan serta ekosistem.
Ia mengatakan sekolah yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain SDN 05 Putri Hijau dengan melibatkan seluruh pelajar di sekolah itu.
"Kami harapkan kegiatan ini menyebar ke seluruh sekolah yang berdampingan dengan kawasan PKG Seblat," katanya.
Setelah bibit pohon yang ditanam tumbuh dengan perawatan yang baik, setiap pelajar akan diberi satu pohon untuk ditanam di pekarangan rumah atau kebun dan bertanggungjawab merawat pohon itu.
Sebelumnya komunitas itu melibatkan ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA untuk melakukan penanaman 1.500 pohon di sekitar kamp PKG Seblat.
Jenis pohon yang ditanam antara lain garu, jabon dan sengon yang merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Bengkulu Utara.
Anang mengatakan kegiatan tersebut untuk menanamkan nilai-nilai konservasi sejak dini kepada pelajar.
"Kegiatan ini juga sekaligus mengenalkan habitat gajah kepada pelajar karena TWA Seblat merupakan salah satu habitat gajah tersisa di Pulau Sumatra," tambahnya.
Menurutnya, pengenalan konservasi sejak usia dini, termasuk konservasi gajah Sumatra perlu terus ditingkatkan sebab, para pelajar tersebut hidup berdampingan dengan kawasan yang menjadi habitat satwa terancam punah itu. (ANT)
ECC Seblat gelar "kb masuk sekolah"
Selasa, 19 Maret 2013 16:10 WIB 1999
.....Pendidikan konservasi dengan mengenalkan langsung para anak didik kepada objek akan lebih mengena dibanding hanya belajar teori.....