Bengkulu (Antara Bengkulu) - Masa reses atau jaring aspirasi anggota legislatif tingkat Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko dimanfaatkan warga setempat untuk menyampaikan berbagai kebutuhan infrastruktur terutama kondisi jalan.
"Kerusakan jalan menjadi keluhan yang paling dominan, baik jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten," kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko, Burhandari saat melakukan masa reses tahun sidang pertama 2013 di daerah pemilihan itu.
Masa reses pertama pada 2013, Burhandari bertatap muka dengan konstituen di tiga kecamatan yakni Pondoksuguh, Limokoto dan Terasterunjam.
Ia mengatakan kerusakan jalan yang dikeluhkan warga antara lain jalan kabupaten yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Pondok Suguh.
Kondisi jalan yang menghubungkan empat desa yakni Desa Air Hitam, Desa Sinar Laut, Desa Bumi Mekar Jaya dan Desa Teluk Bakung rusak parah.
Menurut warga, jalan yang dahulunya hotmix itu dibangun pada awal 1990-an saat wilayah itu masih berada di bawah pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara.
Pada 2006 pernah diperbaiki dengan pengerasan dan pekerjaan serupa diulang pada 2010 dan saat ini kondisinya sudah rusak parah.
"Jalan ini perlu hotmix karena aktivitas perekonomian masyarakat sangat tinggi untuk mengangkut hasil bumi berupa sawit, karet, jengkol dan buah-buahan," kata Burhandari.
Hasil koordinasi dengan Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus menyebutkan bahwa jalur itu akan diperbaiki pada tahun anggaran 2013.
"Bupati mengatakan bahwa perbaikan jalan akan dilakukan tahun ini menggunakan APBD kabupaten," katanya.
Namun, jika hal tersebut tidak terealisasi, Bupati diharapkan membuat surat pernyataan tidak mampu membangun jalan tersebut sehingga APBD provinsi dapat dialokasikan.
Kepala Desa Sinar Laut Warsiman mengatakan jalan sepanjang 7 kilometer tersebut menjadi urat nadi masyarakat untuk memutar roda ekonomi.
"Kami tidak banyak permintaan, hanya satu harapan kami agar jalan ini diperbaiki," katanya.
Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Penarik menuju Kecamatan Lubukpinang Kabupaten Mukomuko juga dikeluhkan masyarakat.
Warga Kecamatan Teras Terunjam, Yanto mengatakan jalan sepanjang 3 kilometer yang dilalui jalur Penarik-Lubukpinang biasa disebut warga setempat sebagai "jalan neraka".
Ia mengatakan saat jaring aspirasi anggota legislatif asal dapil Kabupaten Mukomuko pada masa reses sebelumnya telah menjanjikan perbaikan jalan itu dengan anggaran Rp5,3 miliar dari APBD provinsi tahun anggaran 2012.
Namun, pada pelaksanaannya kata dia, panjang jalan yang dibangun hanya 2 kilometer sehingga masyarakat sangat kecewa dan sempat mendatangi DPRD provinsi untuk meminta kejelasan proyek tersebut.
Selain keluhan jalan dan berbagai infrastruktur lainya, Burhandari juga memanfaatkan tatap muka dengan para konstituen itu untuk menyosialiasikan program jaminan kesehatan provinsi (Jamkesprov).
Program ini dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan saat menjaring aspirasi ke daerah pemilihan.
Ia mengatakan selama ini pengguna jamkesprov yang pada tahun anggaran 2013 dialokasikan sebesar Rp7 miliar masih didominasi masyarakat Kota Bengkulu, sedangkan masyarakat di kabupaten masih minim.
Salah satu penyebabnya menurut politisi PKS ini adalah kurangnya akses informasi atau sosialisasi kepada masyarakat.
"Terbukti saat kami menyampaikan informasi ini kepada konstituen di sejumlah kecamatan, mereka baru mengetahui kalau jamkesprov itu ada," tambahnya.
Warga Kecamatan Terasterunjam Mukomuko, Yanto mengatakan tidak mengetahui adanya program jamkesprov, hanya jamkesmas dan jamkesda dari pemerintah Kabupaten Mukomuko.
"Selama ini kami hanya tahu ada jamkesmas dan jamkesda yang jumlahnya terbatas dan tidak menjangkau semua masyarakat. Dengan jamkesprov ini ada harapan baru bagi yang tidak terdaftar sebagai peserta jamkesmas dan jamkesda," katanya. (Adv)