Bengkulu (Antara Bengkulu) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah
mengatakan pemerintah melalui Dinas Kesehatan akan mendata ulang peserta
program jaminan kesehatan masyarakat di 10 kabupaten dan kota di daerah
itu karena diduga bermasalah.
"Hasil evaluasi pemerintah pusat dan daerah menyebutkan dari 625
ribu peserta Jamkesmas di Provinsi Bengkulu, sekitar 5 persen atau 32
ribu peserta bermasalah," katanya di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan pada pertemuan dengan Wakil Menteri Kesehatan Prof
Gufron Mukti beberapa waktu lalu di Jakarta, masalah Jamkesmas juga
menjadi topik pembahasan.
"Dari hasil pembahasan bersama Wamen Kesehatan, ternyata program
Jamkesmas masih banyak bermasalah, termasuk di Bengkulu," katanya.
Permasalahan yang muncul antara lain warga yang sudah meninggal
tapi masih tercatat sebagai peserta Jamkesmas dan adanya pegawai negeri
yang menikmati fasilitas tersebut sehingga tidak tepat sasaran.
Pemerintah daerah kata dia akan segera menuntaskan permasalahan
tersebut dengan mendata ulang penerima Jamkesmas di daerah ini.
Selain itu, masih ada beberapa kabupaten yang belum menyerahkan
data ke dinas kesehatan provinsi terkait penerima Jamkesmas.
"Kami akan membuat surat ke kabupaten dan kota agar mempercepat penyerahan data penerima Jamkesmas," tambahnya.
Kasus temuan penerima Jamkesmas bermasalah hasilnya akan diserahkan
Pemda Provinsi Bengkulu ke Pusat Pelayanan Jaminan Kesehatan (P2JK) dan
kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) karena
Jamkesmas merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Ketua komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Parial mengatakan
permasalahan Jamkesmas juga dikeluhkan warga di daerah, saat melakukan
jaring aspirasi.
"Banyak warga yang protes karena data penerima Jamkesmas tidak
akurat, sebab ada beberapa warga yang sudah meninggal masih jadi
peserta," katanya.
Ia mendukung pemerintah daerah untuk mendata ulang penerima program
itu, apalagi Pemprov Bengkulu juga menganggarkan dana dari APBD untuk
Jamkesprov dan keduanya diharapkan tepat sasaran. (ANTARA)
Peserta jamkesmas di Bengkulu akan didata ulang
Minggu, 14 April 2013 19:20 WIB 1251