Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu memusnahkan tujuh ekor unggas milik Irzan, warga Kelurahan Bumiayu Kota Bengkulu yang positif terjangkit flu burung, Sabtu.
Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanganan Flu Burung Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi mengatakan hasil tes cepat atau "rapid test" terhadap dua ekor ayam yang mati, positif terjangkit virus H5N1.
"Tujuh ekor ayam yang masih hidup kami musnahkan dengan dibakar setelah tes cepat terhadap dua ekor unggas yang mati yang positif flu burung," katanya kepada wartawan usai melakukan pemusnahan unggas jenis ayam kampung itu.
Pemilik unggas, Irzan mengatakan kasus kematian unggas miliknya terjadi sekitar tiga pekan sebelumnya.
Awalnya kata dia, sebanyak tujuh ekor mati mendadak, berikutnya sebanyak sembilan ekor dan pada hari berikutnya kembali ditemukan mati mendadak sebanyak tujuh ekor.
"Ayam milik warga di kompleks ini juga sudah banyak yang mati mendadak, tapi kami belum tahu penyebabnya," katanya.
Setelah dilaporkan ke petugas reaksi cepat penanganan flu burung dan dilakukan tes, ternyata positif flu burung.
Henny Kusuma Dewi mengatakan dalam kurun Januari hingga April 2013 terjadi delapan kasus flu burung di Kota Bengkulu dimana lokasi kasus sudah menyebar ke seluruh kecamatan.
"Ini kasus ke delapan selama 2013, semua kecamatan sudah terjangkit, tidak ada yang bebas flu burung," katanya.
Ia mengatakan kasus pertama yang ditemukan dalam kurun Januari hingga April 2013 yakni di Kelurahan Rawa Makmur Permai, sebanyak tujuh ekor ayam kampung mati akibat terjangkit virus H5N1.
Selanjutnya di Kelurahan Kebun Kemiling dimana 30 ekor ayam mati mendadak dan setelah dites ternyata positif flu burung.
Kasus berikutnya terjadi di Kelurahan Pagar Dewa yang mematikan tiga ekor ayam kampung, di Kelurahan Panorama, virus tersebut mematikan 43 ekor ayam kampung.
Kematian 19 ekor ayam secara mendadak di Kelurahan Sumur Dewa juga positif akibat flu burung dan kasus di Kelurahan Kandang Mas mematikan 20 ekor ayam.
"Awal bulan ini terjadi di Kelurahan Sukarami dimana 10 ekor ayam mati mendadak, setelah dites positif flu burung dan kami memusnahkan tiga ekor ayam yang tersisa karena kuat dugaan sudah tertular," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut pemilik unggas diimbau melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang unggas.
Untuk membantu warga mencegah penyebaran virus flu burung, Distannak menyediakan desinfektan gratis.