Cicak rusak perangkat teknis radio SAD Jambi

Jambi (Antara Bengkulu) - Kawanan cicak merusaka perangkat teknis radio (Bennor FM) dikelola Suku Aanak dalam (SAD) di Bukit 12 Provinsi Jambi.

"Radio FM kita rusak berat sudah 3 bulan ini karena serangan kawanan cicak, akibatnya saat ini kita tidak bisa lagi melakukan siaran sehingga aktivitas generasi muda SAD terhenti total," kta deputi Informasi, komunikasi dan media KKI Warsi, Sukmareni di Jambi, Rabu.

Ia mengatakan, serangan yang dilakukan kawanan cicak tersebut adalah terhadap pemancar, monitor dan peralatan vital radio lainnya, sehingga mengalami kerusakan serius yang membutuhkan penanganan serius.

"Sayang di Jambi tidak ada yang bisa memperbaikinya, sehingganya kita membawa kembali ke cipta media di Jakarta, dan ternyata diketahui peralatan yang telah dirusak kawanan cicak tersebut tidak bisa diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru," ujar Reni.

Keberadaan radio bagi kalangan SAD khususnya generasi mudanya saat ini sudah semakin memegang peran penting menjadi satu-satunya perlatan media elektronik yang bisa dimiliki para SAD.

Semenjak terbukanya arus informasi komunikasi seriring dengan telah adanya program pendidikan dan binaan terhadap mereka yang dilakukan Warsi, saat ini telah terjadi perubahan paradigma dan pola pikir masyarakat SAD yang sudah tidak lagi menjadi komunitas tertinggal dan tertutup.

Kebutuhan akan informasi dan hiburan mereka peroleh dari radio, sehingganya banyak diantara keluarga SD yang kini sudah memiliki radio transistor.

"Selain itu radio ini ternyata efektif pula menjadi wahana pembinaan terhadap generasi muda SAD, dimana kini ada diantara mereka yang menjadi kader sudah bertindak langsung sebagai pengelola dan reporter, dan telah banyak pula di antara anak SAD yang bercita-cita menjadi  wartawan," kata Reni.

Nama Bennor sendiri, kata Reni diambil dari bahasa SAD yang diambil dari sebutan untuk sejenis tanaman rambat yang banyak tumbuh di kawasan Taman Nasional Bukit 12, ujarnya. (Antara).