Baghdad (Antara/AFP Bengkulu) - Sejumlah orang bersenjata tak dikenal menembak mati sedikitnya tujuh wanita dan lima pria di sebuah tempat pelacuran di Baghdad Timur.
Di daerah yang sama beberapa toko minuman keras diserang pekan lalu, kata sejumlah petugas keamanan dan medis setempat, Rabu.
Serangan itu terjadi di sebuah rumah besar dua lantai berwarna merah dan putih yang bagian belakangnya dikelilingi pagar lembaran logam, di sebuah kawasan penduduk yang sepi di Zayouna, Baghdad timur.
Kelompok orang bersenjata itu tampaknya membunuh korban dengan senjata berperedam suara karena penduduk di daerah tersebut menyatakan tidak melihat atau mendengar sesuatu yang tidak biasa.
Pasukan dan polisi yang bersenjatakan senapan serang Kalashnikov dan pistol menutup lokasi kejadian, yang sering dikunjungi oleh aparat berpangkat tinggi.
Wartawan tidak diizinkan memasuki rumah itu, juga tidak boleh mengambil foto atau video, serangan terhadap tempat pelacuran itu berlangsung setelah serangan serupa terhadap toko minuman keras di daerah Zayouna.
Pada 14 Mei, orang-orang bersenjata menahan polisi federal di sebuah pos pemeriksaan di daerah tersebut, kemudian menembak mati 12 orang di toko-toko minuman keras berdekatan.
Zayouna merupakan daerah kelas atas yang berpenduduk campuran Sunni serta Syiah, dan sejumlah tempat mesum beroperasi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dengan serangan terakhir itu, sepanjang Mei sudah 399 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas keterangan dari pejabat-pejabat keamanan dan medis.
Serangan-serangan itu terjadi setelah gelombang kekerasan menewaskan lebih dari 240 orang dalam tujuh hari pada akhir April, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya kerusuhan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.
Lebih dari 450 orang tewas dalam kekerasan pada April, sementara jumlah kematian pada Maret mencapai 271.Sepanjang Februari, 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis.
Irak dilanda kemelut politik dan kekerasan yang menewaskan ribuan orang sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak.
Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni. Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki (Syiah) sejak Desember 2011 mengupayakan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan berusaha memecat Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlak. Keduanya adalah pemimpin Sunni.(Antara)
Sejumlah orang bersenjata serangan tempat mesum di Baghdad
Kamis, 23 Mei 2013 6:49 WIB 940
.....Sejumlah orang bersenjata tak dikenal menembak mati sedikitnya tujuh wanita dan lima pria di sebuah tempat pelacuran di Baghdad Timur.....