Palembang (ANTARA) - Banjir melanda Kelurahan Seterio Kabupaten Banyuasin menjadi laporan bencana pertama di Sumatera Selatan sehingga masyarakat diminta waspada karena wilayah tersebut sedang berada di periode puncak musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin Alpian, Senin, mengatakan banjir setinggi lutut orang dewasa melanda RT 19 RW 05 dan RT 11 RW 03 Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III, petugas telah mengevakuasi warga terdampak sejak subuh.
"Penyebab banjir yakni intensitas hujan yang tinggi dan dangkalnya aliran anak sungai, ada 21 rumah terdampak," kata Alpian dihubungi dari Palembang.
Akibatnya 50 orang dalam 16 kepala keluarga mengungsi ke rumah keluarga terdekat serta tidak ada laporan korban jiwa, menurutnya Kelurahan Seterio memang termasuk wilayah langganan banjir.
Meski jelang Senin siang banjir mulai surut namun warga belum direkomendasikan kembali ke rumah karena cuaca masih mendung dan dikhawatirkan air sungai meluap kembali.
Ia mengimbau warga di wilayah Banyuasin meningkatkan kewaspadaan karena tujuh dari 21 kecamatan termasuk rawan banjir, yakni Kecamatan Banyuasin lll, Rantau Bayur, Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Talang Kelapa, Banyuasin I dan Perairan.
Masyarakat diminta tetap waspada karena karakteristik curah hujan pada puncak musim hujan saat ini dapat mencapai 300 mm per bulan yang berpotensi menimbulkan bencana alam banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi.
Stasiun Klimatologi BMKG Palembang memprediksi pada 20 hari pertama Januari 2021, sebagian besar wilayah Sumsel diperkirakan mendapatkan curah hujan menengah antara 50-100 mm dengan peluang hingga lebih dari 90 persen
"Sedangkan sebagian wilayah Musi Banyuasin, PALI, Muara Enim, OKU, dan OKU Timur diperkirakan berpeluang lebih dari 60 persen mendapatkan curah hujan lebih dari 100 mm," kata Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo.
Banjir landa Banyuasin Sumsel
Senin, 18 Januari 2021 12:07 WIB 1312