Lebak (Antara Bengkulu) - Sejumlah warga miskin di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendukung kenaikan bahan bakar minyak sepanjang hal itu untuk kesejahteraan.
"Kami tentunya sebagai warga miskin mendukung kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," kata Budiman (45) warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Kamis.
Ia mengatakan, kenaikan BBM bersubsidi tetap pemerintah harus menyalurkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Penyaluran BLSM, kata dia, sangat ditunggu-tunggu bagi warga miskin guna meringankan beban ekonomi keluarga mereka.
Namun, penyaluran dana kompensasi itu benar-benar tepat sasaran, yakni warga miskin yang menerima BLSM.
Sejauh ini, pemberian dana kompensasi subsidi, seperti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), bantuan siswa miskin (BSM) dinilai kurang akurat.
"Kami sendiri sebagai warga miskin tidak menerima Jamkesmas dan BSM. Kami juga terancam pendidikan anak yang duduk di bangku SMA putus sekolah," kata Budiman sambil mengaku sebagai buruh serabutan.
Menurut dia, penyaluran dana kompensasi kenaikan BBM tentu dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat miskin.
Sebab kenaikan BBM secara otomatis berdampak juga terhadap naiknya beberapa komoditas bahan pokok.
Karena itu, pihaknya berharap pembagian kartu BLSM yang menerima sebesar Rp150.000 rumah tangga miskin selama enam bulan harus tepat sasaran.
"Saya kira jika penyaluran BLSM itu tepat sasaran dipastikan kondusif dan damai," katanya.
Uniyah (45), warga Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya mendukung kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM.
Biasanya, jika pemerintah menaikan BBM maka masyarakat miskin mendapat dana kompensasi.
"Kami beberapa tahun lalu menerima bantuan langsung tunai (BLT) sangat terbantu ekonomi keluarga," kata Uniyah yang kini sebagai buruh cuci.
Sementara itu, Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya mengatakan pihaknya mendukung kenaikan BBM, namun subsidinya dialihkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya sangat setuju bila pemerintah merealisasikan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat ini.
Selama ini, pemerintah mengalokasikan subsidi BBM relatif besar dan menjadikan beban APBN.
Padahal, sebagian besar subsidi BBM dinikmati oleh orang-orang mampu.
Karena itu, pihaknya mendukung pemerintah jika harga BBM jadi naik guna mengurangi beban APBN tersebut.
Sebab kenaikan BBM ini bisa mengurangi subsidi hingga diperkirakan puluhan triliun rupiah.
"Saya kira BBM naik lebih baik subsidi itu dialihkan pada kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberian BLSM," katanya.
Masyarakat miskin Lebak dukung kenaikan BBM
Kamis, 13 Juni 2013 8:51 WIB 949