Rejang Lebong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menargetkan Penerimaan Asli Daerah (PAD) dari sejumlah retribusi dan pajak yang dipungut daerah sebesar Rp89,8 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong, Wuwun Mirza di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan target PAD 2021 tersebut lebih besar dari tahun sebelumnya yang ditargetkan sebesar Rp86 miliar dan terealisasi berkisar Rp69 miliar atau 80,26 persen.
"Target PAD Kabupaten Rejang Lebong tahun 2021 sebesar Rp89,8 miliar, target ini lebih besar dari tahun sebelumnya. Target PAD 2021 saat ini sudah terealisasi sebesar Rp4,166 miliar atau berkisar 4,64 persen," kata dia.
Dia mengatakan akan berupaya maksimal sehingga target PAD Kabupaten Rejang Lebong 2021 bisa terealisasi 100 persen atau mendekati target kendati saat ini masih dilanda pandemi COVID-19.
"Kita harapkan wajib pajak yang ada di Kabupaten Rejang Lebong bisa memenuhi kewajibannya dengan baik sehingga target PAD tahun 2021 bisa terpenuhi, karena PAD ini untuk menunjang pembangunan daerah," terangnya.
Sementara itu realisasi PAD Kabupaten Rejang Lebong 2020 lalu dari target sebesar Rp86 miliar terealisasi sebesar Rp69 miliar atau berkisar 80,26 persen. Target ini tidak bisa terpenuhi karena adanya pandemi COVID-19 sehingga penarikannya tidak optimal dan ada empat sektor pajak dan retribusi daerah penagihannya sempat dihentikan selama beberapa bulan berjalan.
Adapun empat jenis pajak dan retribusi daerah yang sempat dihentikan penarikannya ialah pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan dan retibusi kios pasar. Namun empat jenis pajak dan dan retribusi daerah itu kini sudah bisa ditagih kembali seiring dengan mulai membaiknya perekonomian daerah.
Dari 26 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diberikan kewajiban menghimpun PAD tahun 2020 lalu diketahui ada satu OPD yang penerimaannya nol persen yakni Disperindagkop dan UKM, kemudian dinas perhubungan hanya terealisasi 29 persen dan DLH sebesar 53 persen, Dispora 54 persen sedangkan lainnya lebih dari 60 persen bahkan ada yang realisasinya hingga 125,89 persen.***1***