Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan daerah itu selain menjadi penghasil utama tanaman jenis sayuran di Bengkulu juga memiliki 11 komoditas perkebunan unggulan.
"Selain dikenal sebagai penghasil utama tanaman jenis sayur mayur Kabupaten Rejang Lebong juga memiliki 11 macam komoditas tanaman perkebunan, beberapa di antaranya merupakan komoditas unggulan," kata Kabid Perkebunan Distankan Rejang Lebong, M Yusup di Rejang Lebong, Senin.
Ia menjelaskan, 11 macam komoditas tanaman perkebunan tersebut dua diantaranya merupakan unggulan Provinsi Bengkulu yakni komoditas perkebunan kopi jenis robusta dan arabika, kemudian tanaman aren.
Adapun rincian luasan lahan komoditas perkebunan ini, kata dia, terbanyak adalah jenis tanam kopi dengan luasan keseluruhan mencapai 23.633 hektare terdiri dari jenis kopi robusta seluas 23.104 hektare dan kopi arabika seluas 529 hektare.
"Untuk kopi robusta per tahun menghasilkan 18.605 ton biji kopi kering dan kopi jenis arabika menghasilkan sebanyak 206 ton per tahun," terangnya.
Kemudian tanaman aren seluas 2.280 hektare dengan produksi gula aren yang dihasilkan per tahun mencapai 5.445 ton. Tanaman karet seluas 9.713 hektare dengan produksi getah karet yang dihasilkan sebanyak 4.464 ton. Tanaman kelapa sawit seluas 886 hektare dengan produksi sebanyak 1.093 ton.
Selanjutnya, tanaman kakao seluas 403 hektare yang menghasilkan 205 ton, tanaman kelapa seluas 301 hektare dengan produksi sebanyak 188 ton, tanaman lada seluas 296 hektare dengan produksi sebanyak 95 ton per tahun.
Seterusnya, tanaman kemiri seluas 201 hektare yang menghasilkan 68 ton, tanaman pinang seluas 186 hektare dengan produksi 43 ton buah, tanaman pala seluas 123 hektare dengan produksi 5 ton dan kayu manis 159 hektare yang menghasilkan 4 ton kulit kayu per tahun.
Ia menambahkan, 11 macam komoditas tanaman perkebunan ini tumbuh dalam 156 desa dan kelurahan tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Rejang Lebong miliki 11 komoditas perkebunan
Selasa, 25 Mei 2021 0:18 WIB 5004