Bengkulu, (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mendukung percepatan pembangunan gedung lembaga pemasyarakatan baru berkapasitas 1.000 orang di Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu.
"Kami mendukung pembangunan lapas baru di Bentiring, untuk mengatasi kelebihan kapasitas di Lapas Malabero," kata Gubernur usai melantik Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bengkulu Yon Sumaryono, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan Lapas yang saat ini berjalan diharapkan dilanjutkan pada 2014, termasuk lahan masyarakat yang belum dibebaskan untuk pembangunan jalan menuju Lapas.
Jika Lapas baru di Bentiring itu beroperasi, maka Lapas Malabero akan dijadikan rumah tahanan.
Menurut Gubenur letak Lapas Malabero sangat tidak strategis sebab dekat dengan pantai.
Mengingat Bengkulu merupakan salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami maka resikonya cukup besar.
"Apalagi kalau ada bencana tsunami sangat tinggi resikonya, jadi sangat tepat dipindahkan ke Bentiring kawasan yang lebih tinggi," tambahnya.
Menurut Gubernur, saat puncak penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) pada Februari 2014 Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin akan diundang untuk meresmikan Lapas itu.
Meski pembangunan baru 50 persen saat peresmian tersebut, pembangunan tetap dilanjutkan pada tahun anggaran 2014.
Sementara Kepala Kanwil Kemenhum dan HAM Provinsi Bengkulu Yon Sumaryono yang dilantik menggantikan Haru Tamtomo mengatakan pembangunan Lapas di Bentiring menjadi salah satu fokus.
"Pembangunan Lapas itu menjadi salah satu perhatian khusus selain program lain yang sudah disusun," kata Yon.
Saat ini kata dia dari tiga Lapas dan satu rumah tahanan di Provinsi Bengkulu sudah melebihi kapasitas.
Tiga Lapas yang terdapat di Provinsi Bengkulu yakni Lapas Kota Bengkulu, Lapas Bengkulu Utara, Lapas Rejanglebong dan Rutan Manna.
*