Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan semua sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah ini telah menerapkan kegiatan belajar tatap muka sejak sebulan terakhir.
"Tidak ada lagi sekolah yang (belajar via) daring. Semua sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Ruslan, di Mukomuko, Jumat.
Semua sekolah di daerah ini menerapkan kegiatan belajar tatap muka setelah instansinya mengizinkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Semua sekolah di daerah ini menerapkan kegiatan belajar tatap muka setelah instansinya mengizinkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Pihaknya mengizinkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah ini sudah turun dari Level 3 menjadi Level 2.
Selain itu, pihaknya mengizinkan sekolah tatap muka guna menindaklanjuti surat Kementerian Dalam Negeri terkait dengan status daerah yang masih menerapkan PPKM Level 3 dan 4.
Ia menyatakan, meskipun semua sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah ini melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.
"Sekolah diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka tetapi dengan cacatan protokol kesehatan seperti jumlah siswa dibatasi dan waktu belajar juga dibatasi guna mencegah penularan dan penyebaran virus corona di daerah ini," ujarnya pula.
Sebagian besar sekolah di daerah ini sebelumnya menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.
Semua sekolah di daerah ini menyiapkan berbagai alat untuk protokol kesehatan dalam pencegahan penularan virus corona seperti alat pemeriksa suhu tubuh, tempat cuci tangan dan sabun dan masker untuk siswanya.
Terdapat 134 sekolah dasar dan 47 sekolah menengah pertama yang tersebar di 148 desa dan tiga kelurahan di daerah itu.*
Terdapat 134 sekolah dasar dan 47 sekolah menengah pertama yang tersebar di 148 desa dan tiga kelurahan di daerah itu.*