Jakarta (ANTARA) - Pusat Teknologi Material (PTM) Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membangun empat unit rumah komposit tahan gempa pada 2021 untuk ditempatkan di beberapa daerah di Indonesia.
"Diperlukan inovasi teknologi bangunan rumah tahan gempa yang meliputi desain, konstruksi, material, pengujian kekuatan struktur untuk menghasilkan bangunan tahan gempa," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala PTM OR PPT BRIN Ade Sholeh Hidayat saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Satu dari empat unit rumah komposit tahan gempa akan dibangun dan ditempatkan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang akan digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di Banten.
Sementara tiga unit prototipe Rumah Komposit Tahan Gempa lain akan dibangun dan ditempatkan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur sebagai rumah guru.
PTM OR PPT BRIN telah berupaya menemukan solusi melalui bidang kompetensi yang dimiliki untuk mendukung program pemerintah yang terkait dengan pembangunan infrastruktur untuk mitigasi bencana, yakni bangunan rumah yang cepat dibangun dan tahan gempa.
Rumah Komposit Tahan Gempa merupakan salah satu inovasi yang diciptakan PTM OR PPT BRIN dalam mempercepat terwujudnya inovasi konstruksi bangunan tahan gempa dan tahan api yang cepat bangun, sebagai solusi teknologi strategis untuk mitigasi bencana gempa bumi.
Rumah tersebut dibangun dengan berbagai material yang memiliki sifat tahan api dan cukup ringan seperti panel komposit, styrofoam, aluminium sehingga total berat struktur rumah komposit dapat mencapai seperempat kali dibandingkan berat struktur rumah konvensional.
Inovasi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk mengurangi risiko bencana gempa terutama untuk mencegah korban jiwa akibat reruntuhan bangunan rumah warga yang disebabkan gempa dan kerugian materi akibat kerusakan rumah warga.
BRIN bangun empat unit rumah komposit tahan gempa pada 2021
Selasa, 9 November 2021 16:17 WIB 1331