Pekanbaru (Antara) - Sastrawan Riau Fakhrunnas MA Jabbar mengaku dimintai Majalah Perancis "Le Banian" untuk memberikan ceramah dan diskusi di depan komunitas L¿associacion Franco-Indonesienne (Asosiasi Persahabatan Prancis-Indonesia).
"Bila ada kesempatan yang pas, Fakhrunnas diharapkan dapat berceramah dan berdiskusi di depan komunitas L¿associacion Franco-Indonesienne (Asosiasi Persahabatan Prancis-Indonesia)," kata Chief Editor Majalah La Banian seperti dikutip oleh Fakhrunnas MA Jabbar di Pekanbaru, Rabu.
Fakhrunnas menjelaskan bahwa tema pembicaraan terkait proses kreatif dan nilai-nilai lokalitas dan kearifan Melayu yang berkaitan dengan lingkungan khususnya wilayah perairan. Hal ini karena Fakhrunnas sendiri memiliki latar belakang keilmuan di bidang manajemen sumberdaya perairan khususnya perikanan.
Keinginan ini muncul setelah Karya Fakhrunnas berupa cerpen berjudul "Sebatang Ceri di Serambi" dimuat dan diterjemahkan di Majalah "Le Banian" edisi No. 15 Bulan Juni 2013. Cerpennya berubah judul menjadi "Un Cerisier devant une Véranda" dalam Bahasa Perancis.
Selain cerpen Fakhrunnas yang dimuat di halaman 183 majalah tersebut, juga ada sejumlah puisi karya penyair Joko Pinurbo dan resensi buku Pulang karya Leila S. Chudori dan sejumlah esai, laporan kegiatan dan berbagai tuisan lainnya.
Cerpen Sebatang Ceri di Serambi pertama kali terbit harian Kompas tahun 1993 dan pernah menjadi juara pertama Sayembara Penulisan Cerpen se Indonesia yang ditaja oleh harian Bali Post, Denpasar Judul cerpen dijadikan sebagai judul buku kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh Akar Indonesia, Yogyakarta tahun 2006 dan dicetak ulang setahun kemudian.
Buku ini terpilih sebagai Buku Piihan Anugerah Sagang tahun 2006 dan termasuk 10 nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) tahun 2007. Pada tahun 2010, puisi Fakhrunnas pernah pula diterjemahkan ke dalam bahasa Portugal dan dimuat di dalam Antologia Poetica yang memuat puisi sejumlah penyair Indonesia, Malaysia dan Portugal.
Sementara itu L¿associacion Franco-Indonesienne (Asosiasi Persahabatan Prancis-Indonesia) yang didirikan berdasarkan UU Perancis tahun 1901, merupakan salah satu organisasi yang teraktif dalam memperkenalkan Indonesia dan kebudayaannya kepada masyarakat Perancis. Melalui pendekatan kebudayaan ini, lembaga tersebut ingin membangun hubungan persahabatan setara antara kedua rakyat Perancis-Indonesia.
Majalah Perancis minta sastrawan Riau beri ceramah
Rabu, 4 Desember 2013 14:51 WIB 1194