Minyak mentah itu bersumber dari Blok Pangkah di Gresik, Jawa Timur yang dikelola oleh PT Saka Energi menuju terminal pelabuhan Koh Sichang di Thailand.
"Pengapalan ekspor minyak ini merupakan hasil kontrak kerja sama PIS dengan TIS Petrolium selaku pembeli minyak dari Blok Pangkah," kata Direktur Operasi PIS Arief Risdianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Kapal MT Petromax menjadi kapal perdana yang digunakan PIS untuk pengapalan ekspor minyak oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau produsen minyak di dalam negeri.
Arief menyampaikan pengapalan ekspor minyak mentah itu merupakan milestone bagi perusahaan untuk selanjutnya dapat lebih agresif menggarap pasar potensial di luar Pertamina.
"Keberhasilan MT Petromax dalam mengangkut cargo crude export sebagai bukti komitmen kami dalam mengembangkan bisnis angkutan, tidak hanya fokus melayani angkutan crude dan BBM dalam negeri, namun juga berupaya berebut pasar angkutan di luar negeri dengan mengedepankan services excellence dan safety first,” ujarnya.
Pertamina kini mengoperasikan sekitar 258 unit kapal mulai dari kapal ukuran bulk lighter berkapasitas 1.000 DWT sampai dengan kapal Very Large Crude Carrier berkapasitas 300.000 DWT. Kapal-kapal itu akan terus mengibarkan bendera Indonesia di kancah global dan perairan internasional.