Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hingga saat ini 15 di antara 148 desa di daerah ini sudah mengajukan penyaluran Dana Desa tahap pertama sebesar 40 persen.
"Sebanyak 15 dari 148 desa yang sudah mengajukan Dana Desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini," kata Kabid Pemerintah Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, M. Padli, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan dari 15 desa yang sudah mengajukan Dana Desa, berkas pengajuan milik 10 desa yang telah sampai ke Badan Keuangan Daerah (BKD), sedangkan berkas pengajuan milik lima desa masih di dinas ini.
Dia mengatakan 15 desa ini cepat mengajukan penyaluran Dana Desa tahap pertama karena paralel. Begitu siap regulasi, mereka merapatkan kegiatan dan langsung diajukan ke dinas.
Ia mengatakan masih 133 desa di daerah ini yang belum mengajukan penyaluran Dana Desa karena mereka belum selesai musyawarah desa khusus (musdesus).
Ratusan desa ini melakukan musdesus, salah satunya menetapkan warga yang tergolong ekonomi miskin sebagai calon penerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
Setelah itu, katanya, penerima BLT-DD ditetapkan dengan surat keputusan kepala desa, setelah itu baru penetapan APBDes lalu desa mengajukan penyaluran dana desa ke dinas.
Pihaknya meminta kepada pemerintah desa di daerah ini untuk segera menyelesaikan musdesus dan mengajukan penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap pertama sebesar 40 persen.
Ia menyebutkan anggaran Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2022 sebesar Rp114 miliar atau berkurang Rp9 miliar dibandingkan dengan pada 2021.
"Pagu awal Dana desa tahun 2022 Rp114 miliar, berkurang Rp9 miliar dibandingkan tahun ini Rp123,16 miliar," ujarnya.
"Sebanyak 15 dari 148 desa yang sudah mengajukan Dana Desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini," kata Kabid Pemerintah Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, M. Padli, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan dari 15 desa yang sudah mengajukan Dana Desa, berkas pengajuan milik 10 desa yang telah sampai ke Badan Keuangan Daerah (BKD), sedangkan berkas pengajuan milik lima desa masih di dinas ini.
Dia mengatakan 15 desa ini cepat mengajukan penyaluran Dana Desa tahap pertama karena paralel. Begitu siap regulasi, mereka merapatkan kegiatan dan langsung diajukan ke dinas.
Ia mengatakan masih 133 desa di daerah ini yang belum mengajukan penyaluran Dana Desa karena mereka belum selesai musyawarah desa khusus (musdesus).
Ratusan desa ini melakukan musdesus, salah satunya menetapkan warga yang tergolong ekonomi miskin sebagai calon penerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
Setelah itu, katanya, penerima BLT-DD ditetapkan dengan surat keputusan kepala desa, setelah itu baru penetapan APBDes lalu desa mengajukan penyaluran dana desa ke dinas.
Pihaknya meminta kepada pemerintah desa di daerah ini untuk segera menyelesaikan musdesus dan mengajukan penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap pertama sebesar 40 persen.
Ia menyebutkan anggaran Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2022 sebesar Rp114 miliar atau berkurang Rp9 miliar dibandingkan dengan pada 2021.
"Pagu awal Dana desa tahun 2022 Rp114 miliar, berkurang Rp9 miliar dibandingkan tahun ini Rp123,16 miliar," ujarnya.