Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menerima penambahan sebanyak 3.200 dosis vaksin COVID-19 merk Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun di daerah ini.
"Kami mendapatkan tambahan sebanyak 3.200 dosis vaksin Sinovac tersebut dari Kabupaten Bengkulu Tengah. Vaksin Sinovac tersebut khusus dosis II bagi anak 6-11 tahun," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo dalam Keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Kabupaten Mukomuko sejak beberapa hari ini menerima penambahan selain 3.200 dosis vaksin Sinovac dan sebanyak 5.000 dosis vaksin merk Astrazeneca untuk warga lanjut usia (lansia), petugas pelayanan publik termasuk masyarakat umum.
Kemudian, katanya, daerah ini juga mendapatkan bantuan sebanyak 100 dosis vaksin COVID-19 jenis Moderna khusus dosis I, II dan penguat.
Ia mengatakan daerah ini menerima tambahan vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari Kabupaten Bengkulu Tengah selain masa kedaluwarsa vaksin ini masih lama, dan sebagian besar anak 6-11 tahun di kabupaten tersebut telah menerima vaksin COVID-19.
"Daerah ini mendapat realokasi vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari Kabupaten Bengkulu Tengah. Kita Juga mendapatkan realokasi vaksin COVID-19 jenis Astrazeneca, tetapi masa berlaku vaksin ini berakhir bulan ini," ujarnya.
Stok vaksin COVID-19 merk Astrazeneca di daerah ini sejak sebulan terakhir kosong sehingga pelayanan vaksinasi menggunakan vaksin Astrazeneca berhenti.
Sedangkan stok vaksin Astrazeneca yang lama terhitung sejak tanggal 28 Februari 2022 expire atau kedaluwarsa.
Sementara itu, katanya, stok vaksin COVID-19 di daerah ini per tanggal 25 Maret 2022 untuk jenis Sinovac sebanyak 3.300 dosis, Astrazeneca
Sebanyak 4290, Pfizer 8178, Covovac 6380, dan Moderna sebanyak 140 dosis.
Ia mengakui aktivitas pelayanan vaksinasi COVID-19 di daerah ini sejak sebulan terakhir semakin berkurang dibandingkan sebelumnya karena keterbatasan jumlah vaksin di daerah ini.
Ia mengatakan, dengan adanya penambahan vaksin kegiatan pelayanan vaksinasi COVID-19 terutama bagi warga yang telah menerima dosis I tetapi belum dosis II berjalan normal seperti biasa.