Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Lapas Kelas IIA Curup yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu mampu membuktikan warga binaan pemasyarakatannya (WBP) bisa menjadi petani jamur dan merintis jiwa wirausahanya setelah berhasil memproduksi setidaknya 50 kilogram jamur pada panen perdana.
Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Bengkulu Erfan usai menghadiri panen perdana jamur tiram yang dihasilkan WBP atau Napi Lapas Kelas IIA Curup, Kamis, dan memberikan apresiasi pengembangan usaha tersebut serta berharap ini bisa diteruskan di tempatnya masing-masing saat mereka bebas nantinya.
"Ini agar bisa dilakukan berkesinambungan. Kepala lapas boleh berganti, tapi kepala lapas yang akan datang dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi usaha ini," kata dia.
Dia menjelaskan, dari seluruh lapas yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini sudah menjalankan kegiatan latihan dan bimbingan kerjanya beragam, namun untuk budidaya jamur tiram baru dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Curup.
Usaha budi daya jamur tiram yang dilakukan oleh WBP Kelas IIA Curup ini, kata dia, bisa ditiru oleh lapas lainnya sehingga nantinya bisa memberikan pengetahuan dan bisa memenuhi kebutuhan sayur di lapas maupun masyarakat luar.
Ditambahkan Kepala Lapas Kelas IIA Curup Bambang Wijanarko jika produksi jamur tiram tersebut merupakan karya kemandirian WBP, di mana selain dipasarkan di sejumlah pasar di Kabupaten Rejang Lebong nantinya juga akan dipasarkan ke daerah lainnya.
"Budi daya jamur tiram ini cukup menjanjikan dan harganya juga tergolong tinggi. Saat ini harga jualnya mencapai Rp20.000 per kg," terangnya.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Rejang Lebong Putra Mas Wigoro yang hadir dalam panen perdana jamur tiram di lapas setempat mengaku sangat kagum dengan karya kemandirian WBP Lapas Kelas IIA Curup ini.
Sebagai apresiasi dirinya langsung memborong 50 kg jamur tiram yang dihasilkan WBP Lapas Kelas IIA Curup ini dan berharap keahlian yang didapati itu nantinya bisa menjadi bekal mereka saat kembali ke masyarakat.
Lapas Curup buktikan warga binaannya bisa jadi petani jamur
Jumat, 9 September 2022 9:17 WIB 8435