"Pada setiap satu atau dua Oktober mendatang akan kami agendakan mengadakan Penembang Fest," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah Edward Noprin di Desa Penembang, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa pada Penembang Fest lebih mengedepankan atau menonjolkan serta memperkenalkan kearifan lokal masyarakat Desa Penembang.
Seperti pemainan rakyat yaitu meriam bambu, enggrang, pawai obor, kesenian sarafal anam, bunga Rafflesia, festival durian dan lainnya.
Kata dia, pelaksanaan Penembang Fest didasari karena Desa Penembang telah terpilih sebagai 100 desa wisata Indonesia 2022 dan 10 besar desa wisata di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah berharap agar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dapat terus meningkatkan inovasi kreatif dalam mengembangkan wisata lokal khususnya di kabupaten Bengkulu Tengah.
"Sebab sesuai dengan arahan presiden agar wisata yang ada di daerah untuk terus digalakkan agar bisa ikut menekan inflasi yang kita semua hadapi saat ini," ujarnya.
Melalui pengembangan desa wisata juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk desa dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Penembang Suwandi bahwa dengan adanya Penembang Fest dan pengembangan desa wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Diketahui Penembang Fest merupakan pagelaran seni dan budaya dengan menampilkan Festival permainan tradisional, 100 obor dan festival meriam bambu.
Serta bazar durian, bazar durian lokal premium, olahan durian, durian kupas dan juga durian tembaga, kemudian mengadakan perlombaan sarafal anam, jelajah alam dan air terjun.