"Realisasi DAK non fisik di Bengkulu telah mencapai 96,27 persen dari total pagu yang disediakan oleh pemerintah pusat sebesar Rp273,1 miliar," kata Kepala KPPN Bengkulu Ady Wijaya Joanes Brebeuf di Kota Bengkulu, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa DAK non fisik terbagi dalam empat kelompok yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler, BOS kinerja, BOS PAUD dan BOS penyetaraan.
Untuk penyaluran BOS reguler melalui KPPN Kota Bengkulu untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) disalurkan ke tiga wilayah yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Serta untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) disalurkan ke seluruh wilayah Provinsi Bengkulu dengan total penyaluran mencapai Rp244,1 miliar atau 96,12 persen dari total pagu Rp253,9 miliar.
Dengan masing-masing penyaluran yaitu pada tahap pertama Rp74,3 miliar, tahap kedua Rp95,5 miliar dan tahap ketiga Rp74,1 miliar.
"Realisasi penyaluran dana BOS reguler melalui KPPN Kota Bengkulu hanya tiga wilayah sebab wilayah lainnya memilik kantor KPPN tersendiri," ujarnya.
Kemudian, penyaluran dana BOS kinerja telah mencapai Rp2,1 miliar atau 100 persen yang telah di realisasikan pada tahap pertama.
Penyaluran dana BOS PAUD telah mencapai Rp11,3 miliar atau 97,07 persen dari total pagu Rp11,6 miliar serta penyaluran dana BOS penyetaraan yaitu Rp5,3 miliar atau telah mencapai 100 persen.
Ady menjelaskan, penggunaan dana BOS Reguler digunakan untuk membiayai kegiatan sekolah yaitu penerimaan peserta didik baru, pengembangan perpustakaan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan administrasi kegiatan sekolah, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan hingga pembayaran honor.
"Saya minta agar seluruh dinas pendidikan dan sekolah segera merealisasikan dana DAK non fisik secara baik agar dapat meningkatkan kualitas dunia pendidikan di wilayah kerja KPPN Bengkulu," terangnya.