Kediri (Antara) - Petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan cacing hati pada seekor ternak kurban yang disembelih dalam Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah.
"Tadi ditemukan ada satu ekor yang terkena cacing hati, tapi tidak semuanya (hati), hanya dua persen saja," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi, setelah melakukan peninjauan lokasi pemotongan hewan kurban di masjid Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, kondisi daging berupa hati yang terkena cacing itu memang tidak semuanya, sehingga sebagian masih bagus. Daging yang masih bagus itu bisa diberikan pada warga yang berhak, tapi dianjurkan untuk yang terkena cacing dibuang.
"Yang bagus bisa dikonsumsi, tapi yang terkena cacing hati diajurkan dibuang," ucapnya.
Pihaknya menyebut, daging yang terkena penyakit seperti cacing hati berbahaya jika dikonsumsi. Untuk itu, sangat dianjurkan jika daging yang terkena penyakit tidak dikonsumsi, demi kesehatan tubuh.
Di masjid tersebut, panitia kurban setempat menyembelih 62 ekor kambing dan lima ekor sapi. Ternak itu disembelih semuanya dan dagingnya dibagi rata pada warga sekitar.
Sri juga mengatakan, sampai saat ini, petugas masih memantau sejumlah lokasi lain yang digunakan sebagai tempat penyembelihan ternak kurban. Ia juga masih menunggu laporan pasti dari tim yang sudah disebar ke seluruh daerah di Kabupaten Kediri.
Dinas menurunkan empat tim saat perayaan Idul Adha 2014. Tim itu beranggotakan 10 orang termasuk dari petugas kesehatan hewan. Tim tersebut diturunkan guna memantau kesehatan hewan kurban.
Stok ternak kurban di Kabupaten Kediri mencukupi, bahkan sampai dikirim ke luar kota. Untuk stok kambing ada sekitar 18 ribu ekor. Jumlah itu sangat mencukupi, di mana untuk perayaan ini diprediksi dibutuhkan sekitar 12 ribu ekor kambing untuk disembelih.
Sementara itu, untuk ternak sapi saat ini juga masih melimpah, sekitar 16 ribu ekor. Diprediksi, untuk penyembelihan ternak sapi untuk keperluan Idul Adha mencapai 11 ribu ekor.
Jumlah penyembelihan itu juga meningkat dibanding dengan penyembelihan ternak pada 2013, di mana untuk sapi tahun lalu yang disembelih mencapai 10 ribu ekor, sementara kambing sekitar 11 ribu ekor.
Dinas juga sudah meminta peternak mewaspadai kiriman ternak dari luar dearah, seperti dari Jawa Tengah, di mana ternaknya diduga terkena penyakit antraks. Penyakit itu bisa dilihat secara fisik, d imana terjadi luka di tubuh ternak bersangkutan.
Ia meminta, peternak segera melapor ke petugas kesehatan jika menemukan ada ternak yang terluka, sehingga bisa secepatnya ditindaklanjuti.