DPR RI: Cari cara agar pemuda tertarik bertani
Sabtu, 18 Maret 2023 17:14 WIB 685
“Karena itu, ke depan pertanian makin menduduki posisi strategis. Ancaman krisis pangan merupakan hal yang nyata,” katanya.
Namun Gobel menyayangkan para petani Indonesia umumnya berusia tua dan generasi muda kurang tertarik untuk menjadi petani karena pendapatan petani yang relatif kecil dibandingkan dengan profesi lain.
Oleh Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mencari solusinya. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
“Saya sudah melakukan uji coba di Gorontalo dengan menggunakan pupuk organik. Hasilnya lebih dari dua kali lipat. Ini meningkatkan pendapatan petani,” tuturnya.
Penggunaan pupuk organik memiliki sejumlah keuntungan. Pertama, pupuk organik merupakan produk dalam negeri. Hal ini juga sekaligus menjadi solusi dalam menghadapi kesulitan pupuk kimia akibat perang Ukraina-Rusia.
Kedua, harga pupuk organik lebih murah daripada harga pupuk kimia. Ketiga, produktifitas lebih besar daripada pupuk kimia murni dan yang keempat, dunia sedang dalam tren mengonsumsi produk pertanian organik.
Selain itu, Gobel juga mengajak Indonesia kembali ke produk herbal dan mengenang sejarah bahwa Belanda datang ke Indonesia demi mencari rempah-rempah dan pasca COVID-19, penduduk dunia kian gandrung mengonsumsi produk herbal, dan potensi pasar herbal dunia juga sangat besar.
“Pasar herbal dunia mencapai lebih dari Rp2.000 triliun tapi Indonesia baru bisa mengisi kurang dari satu persennya saja. Padahal alam Indonesia sangat kaya oleh produk herbal,” katanya.
Untuk itu, Gobel mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah agar semakin giat dalam membangun pertanian, seraya menyebut tanah Sulawesi sangat kaya, sangat subur dan berpeluang menjadi pemasok pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ada satu peluang lagi yang sangat besar bagi Sulawesi, yaitu pembangunan IKN di Kalimantan. Sulawesi bisa menjadi penyuplai pangan bagi penduduk IKN. Akan ada peningkatan jumlah penduduk,” pungkasnya.