"Hingga saat ini yang memanfaatkan program KUR di Provinsi Bengkulu sebanyak Rp531,9 miliar," kata Kepala DJPb Provinsi Bengkulu Bayu Andy Prasetya di Kota Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa untuk penyaluran KUR tertinggi di Provinsi Bengkulu berada di Kabupaten Mukomuko sebesar Rp110,5 miliar dengan debitur 1.092 orang, Kota Bengkulu yaitu Rp98,8 miliar dengan jumlah debitur 1.398 orang.
Kemudian Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Rp45,2 miliar dengan debitur 1.226 orang, Kabupaten Bengkulu Selatan sekitar Rp59,7 miliar dengan jumlah debitur 925 orang, Kabupaten Seluma Rp48,1 miliar dengan debitur 861 orang.
Kabupaten Rejang Lebong dengan penyaluran KUR sekitar Rp41,9 miliar dengan jumlah debitur 652 orang, Kabupaten Kaur yaitu Rp26,2 miliar dengan debitur 520 orang.
Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Tengah sekitar Rp21,2 miliar dengan jumlah debitur 367 orang, Kabupaten Lebong sebesar Rp14,3 miliar dengan debitur 333 orang dan Kabupaten Kepahiang yaitu Rp15,8 miliar dengan total debitur 220 orang.
Bayu mengimbau agar seluruh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memanfaatkan akses permodalan kredit usaha rakyat (KUR) guna meningkatkan perekonomian.
Sementara itu, terkait masih rendahnya serapan KUR UMKM di daerah, terjadi karena keterbatasan UMKM dalam mengakses permodalan yang ada.
Selain itu, juga masih rendahnya pembinaan personal branding UMKM membuat pelaku usaha terbatas melakukan pengembangan sehingga tak ada keinginan untuk naik kelas.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi, sinergitas antar pemerintah daerah agar melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM agar dapat mengakses permodalan tersebut.
"Kami akan kembali mengajak pemda, perbankan agar menggandeng pelaku UMKM agar dipermudah mendapatkan akses peminjaman nya," ujar Bayu.