Polda Metro Jaya mendalami keterkaitan pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, dengan jaringan teroris.
"Sementara ya kita dalamilah terkait dengan itu (jaringan teroris), kami juga akan koordinasi dengan Densus 88 apakah orang-orang ini ada dalam jaringan atau tidak, kami tidak berani menyimpulkan sekarang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Jenazah pelaku penembakan di Kantor MUI tiba di RS Polri
Baca juga: Jenazah pelaku penembakan di Kantor MUI tiba di RS Polri
Karyoto menjelaskan awal mula kejadian penembakan itu. Pelaku awalnya masuk melewati pintu gerbang depan untuk bertemu ketua MUI.
"Ada orang tidak dikenal telah melewati pintu gerbang depan ingin bertemu dengan ketua MUI namun karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa, darimana maka dia ditahan dulu," katanya.
Setelah itu pelaku mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan. Korbannya ada satu orang.
"Tertembak di bagian punggung, kemudian tersangka keluar dan oleh karyawan dikejar dan diamankan," katanya.
Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut juga menjelaskan, senjata yang digunakan oleh tersangka diduga senjata berjenis air softgun.
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta kepolisian usut tuntas penembakan di kantor MUI Pusat
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta kepolisian usut tuntas penembakan di kantor MUI Pusat
"Saya lihat jenisnya yang saya dapat dari Kapolres Jakpus ada butiran-butiran magasin peluru dan ada tabung gas kecil," katanya.
"Nah ini yang biasanya disebut air softgun, bukan senjata api, namun langkah lebih detail nanti kami minta labfor sebagai penyelidik apakah jenis senjata ini," katanya.
"Nah ini yang biasanya disebut air softgun, bukan senjata api, namun langkah lebih detail nanti kami minta labfor sebagai penyelidik apakah jenis senjata ini," katanya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).
"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M dengan usia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung," katanya saat dikonfirmasi di Kantor MUI Pusat, Selasa.
Komarudin menambahkan, jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, pelaku kedapatan membawa obat-obatan.
"Saat ini mau diautopsi, nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," katanya.