"Kita mengimbau kepada masyarakat Bengkulu untuk berada di dalam rumah guna menghindari suhu panas yang cukup ekstrem saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Kota Bengkulu, Minggu.
Masyarakat juga diminta untuk selalu waspada terhadap cuaca yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan sehat.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada laporan dari masyarakat terkait dengan peningkatan infeksi saluran pernapasan atas (ispa) dan penyakit lainnya yang muncul akibat perubahan suhu di Provinsi Bengkulu.
"Namun jika ada masyarakat yang merasakan ada perubahan di dalam tubuhnya selama suhu panas yang terjadi saat ini dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu menerangkan bahwa suhu panas karena adanya penurunan kelembapan di mana udara menjadi lebih kering dan hawa terasa lebih panas di Provinsi Bengkulu.
"Dalam kelembapan udara di wilayah Provinsi Bengkulu normalnya berada dalam rentang 75 persen sampai 95 persen dan penurunan kelembapan terjadi karena lintasan Matahari saat ini berada tegak lurus dengan garis ekuator sehingga menimbulkan penguapan dan membuat udara menjadi lebih kering dan panas," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.
Ia menyebutkan suhu udara di Bengkulu saat ini berkisar 18-33 derajat Celsius. Meskipun demikian, suhu di wilayah tersebut terasa lebih panas.