Bengkulu (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu mengharapkan usulan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) terealisasi pada tahun ini.
"Kami harapkan terealisasi tahun ini melalui APBN perubahan 2015," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Rinaldi di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan potensi perikanan dan jumlah nelayan yang besar di Provinsi Bengkulu membuat kebutuhan terhadap PPN mendesak.
Pemprov Bengkulu tambahnya sudah merencanakan pembangunan PPN dalam lima tahun terakhir namun belum terealisasi.
"Kami harapkan tahun ini terealisasi, apalagi Presiden Joko Widodo dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti sudah melihat langsung potensi kelautan Bengkulu," katanya.
Rinaldi mengatakan saat ini ada 24.000 orang warga Provinsi Bengkulu yang berprofesi sebagai nelayan.
Nelayan tradisional dengan kapal berbobot kurang dari lima gross tonnage (GT) mendominasi perairan Bengkulu. Namun sejumlah nelayan masih menggunakan alat tangkap trawl yang dilarang pemerintah.
"Karena itu kami komitmen membersihkan trawl dan meminta pemerintah membangun sarana prasarana untuk menunjang kegiatan industri perikanan di Bengkulu," ucapnya.
Lebih lanjut Rinaldi menambahkan bahwa pemanfaatan potensi laut di daerah itu baru 0,001 persen.
Ada 572 titik wilayah pemanfaatan laut yang belum terjamah sama sekali oleh nelayan Bengkulu akibat keterbatasan untuk menangkap ikan di sejumlah titik potensi tersebut.
Untuk memanfaatkan potensi laut tersebut, nelayan harus menggunakan kapal dengan bobot di atas 30 (GT). Sementara nelayan di Bengkulu hanya didukung dengan kapal berbobot di bawah 10 GT yang tidak memungkinkan untuk menangkap ikan jauh ke tengah laut dengan ancaman gelombang besar.
Selama ini nelayan Bengkulu hanya mampu melaut dengan jarak maksimal 4 mil laut saja, sedangkan potensi ikan berlimpah yang berada 12 mil ke tengah laut.
Bila pembangunan PPN tersebut terealisasi maka dapat menampung kapal dengan bobot di atas 30 GT untuk berlabuh di pelabuhan itu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo merencanakan pembangunan 24 pelabuhan dalam masa lima tahun pemerintahannya.***1***