Bengkulu (Antara) - Puluhan aktivis antikorupsi yang bergabung dalam Aliansi Pemuda Bengkulu Penyelamat Bangsa berunjukrasa di bundaran Simpang Lima Kota Bengkulu menyerukan penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari upaya pelemahan pihak-pihak tertentu.
"Penangkapan salah seorang pimpinan KPK telah meresahkan masyarakat dan ini dikhawatirkan untuk melemahkan KPK," kata Koordinator Lapangan, Feri Vandalis saat berorasi di Simpang Lima Kota Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto (BW) disinyalir bertujuan melemahkan kinerja KPK yang saat ini fokus pada pemberantasan korupsi di tubuh salah satu institusi.
Penangkapan BW menurut dia merupakan cara-cara lama untuk melemahkan kinerja lembaga tersebut dengan mengkriminalisasi para komisionernya.
"Kehadiran KPK adalah angin segar bagi pemberantasan korupsi, jadi pelemahan lembaga ini adalah menghambat pemberantasan korupsi," ucapnya.
Feri yang juga aktivis Walhi Bengkulu ini mengatakan selama ini KPK juga mulai mengusut korupsi di sektor sumber daya alam.
Bila pelemahan KPK terjadi maka semakin jauh harapan bangsa ini untuk membersihkan para koruptor.
Selain itu, kriminalisasi juga akan meluas karena tidak hanya rakyat biasa yang dapat dikriminalisasi, tapi juga pejabat negara, katanya.
Untuk itu para aktivis tersebut memberikan dukungan moral dan politik untuk melindungi KPK. Mereka juga mendesak Polri menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK.
"Kami juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti seluruh pimpinan Polri dan memilih yang bersih dan jujur serta bebas dari skandal," katanya.
Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena diduga telah menyuruh orang untuk memberikan keterangan palsu dalam persidangan di Mahkamah Kosntitusi terkait dengan sengketa pilkada Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.