Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu berupaya mencegah perpeloncoan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan meminimalkan keterlibatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
"Kami tidak ingin sekolah banyak melibatkan anak-anak OSIS yang mungkin sifatnya akan balas dendam terhadap adik-adik tingkatnya yang baru. Tetap harus banyak andil guru dalam proses MPLS ini," kata Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Three Marnope di Bengkulu, Jumat.
"Kami ingatkan selalu dan kawan-kawan sekolah mengerti apa yang telah disampaikan untuk betul-betul tidak mencoreng martabat pendidikan dengan cara-cara yang tidak pantas," kata dia.
Dia menekankan bahwa pengenalan lingkungan sekolah tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang tidak pantas.
"Mungkin terlalu banyak ke fisik, terlalu banyak pola-pola yang tidak pas, contohnya berpakaian yang tidak pas, sepatu kiri kanan beda, disuruh kuncir rambut 10-15 kuncir, memakai atribut yang tidak mencerminkan dunia pendidikan," katanya, mencontohkan cara tidak pantas yang dia maksud.
Setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu terus menerus mengingatkan sekolah mengenai pelaksanaan MPLS, dia berharap tindak kekerasan dan perbuatan tidak pantas lainnya tidak lagi terjadi dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
Three Marnope mengatakan, apabila pelanggaran semacam itu masih terjadi dalam MPLS maka pelakunya akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bengkulu berupaya mencegah perpeloncoan dalam MPLS
Jumat, 7 Juli 2023 20:52 WIB 1280