Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan apresiasi atas penurunan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong, yakni dari 26 persen pada 2021 menjadi 20,2 persen di tahun 2022.
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Pemkab Rejang Lebong dengan AKAR Foundation dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Rejang Lebong, Senin, mengatakan angka stunting di daerah ini pada tahun 2021 lalu menjadi salah daerah tertinggi di Provinsi Bengkulu, namun setelah dilakukan berbagai upaya penanganan berhasil turun 5,8 persen.
"Prevalensi angka stunting ini tidak serta merta turun, ada proses yang dilakukan cukup panjang. Saya ucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Rejang Lebong selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Rejang Lebong," kata dia.
Baca juga: Rejang Lebong dukung pemenuhan hak perempuan-anak pascaperceraian
Dia menjelaskan, penurunan angka stunting atau gagal tumbuh pada balita di Kabupaten Rejang Lebong patut diberikan apresiasi dan bisa diikuti oleh kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bengkulu dalam menekan angka stunting.
"Dengan adanya bantuan dari Akar Foundation ini kita berharap akan stunting di Kabupaten Rejang Lebong akan lebih cepat turun," ujarnya.
Direktur Eksekutif AKAR Foundation Bengkulu Erwin Basrin dalam kesempatan itu menjelaskan untuk membantu penurunan kasus stunting di Kabupaten Rejang Lebong pihaknya turut ambil bagian yang dituangkan dalam MoU serta menggelar lokakarya percepatan penurunan stunting yang digelar 24-25 Juli 2023.
Menurut dia, upaya-upaya yang akan dilakukan AKAR Foudation adalah fokus pada perlindungan hak-hak tenurial masyarakat adat dan komunitas lokal dan menjamin sumber pangan masyarakat melalui tata kelola sumber daya alam berbasis agroekologi.
"Melalui loka karya kita harapkan akan menghasilkan diskusi terkait potensi, strategi dan rencana aksi program penurunan stunting," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong persiapkan ikuti penilaian kota layak anak
Upaya penurunan stunting yang akan dilakukan pihaknya itu melalui penerapan skema agroekologi dengan membangun demplot-demplot pangan dalam lima desa sekitar kawasan Hutan Lindung Bukit Daun yang telah diberikan izin dalam program perhutanan sosial seluas 1.300 hektare, tersebar di Desa Tanjung Dalam dan Air Lanang, Desa Tebat Pulau, Tebat Tenong Dalam dan Barumanis.
Untuk tanaman yang akan ditanam oleh warga dalam lima desa ini, tambah dia, adalah tanaman pangan lokal, di mana nantinya selain untuk memenuhi gizi masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dalam lima desa.
Wakil Bupati Rejang Lebong yang juga ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah mengucapkan terima kasih kepada Akar Foundation Bengkulu yang membantu penanganan stunting di Kabupaten Rejang Lebong.
"Targetnya angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023 bisa turun di angka 14 persen. Kita berharap dengan adanya bantuan dari Akar Foundation target ini akan lebih cepat tercapai," kata Hendra.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Pemprov Bengkulu apresiasi penurunan angka stunting di Rejang Lebong
Senin, 24 Juli 2023 21:19 WIB 1084