Bengkulu (Antara-IPKB) - Mewakili Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Sri Murtiningsih selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BKKBN menegaskan bahwa pekerjaan BKKBN bidang kependudukan belum usai.
"Untuk itu jangan puas atas capaian kinerja yang telah diraih" katanya di Bengkulu ketika menyampaikan sambutan dalam Rapat Kerja Daerah Program KKBPK 2015 Provinsi Bengkulu di kantor BKKBN setempat, Rabu,15/4.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Bengkulu telah berhasil menekan kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk. Angka kelahiran hasil survei tersebut menyebutkan sebesar 2,2 anak lahir tiap wanita selama masa subur.
Dan pertumbuhan penduduk 1,67 persen pertahun, data itu menunjukkan BKKBN Bengkulu berhasil dalam melaksanakan program di daerah itu, dengan angka kelahiran tersebut Bengkulu berada pada peringkat dua nasional.
Namun, jangan puas terhadap kinerja yang ada, tapi perlu ditingkatkan, karena tugas BKKBN lebih luas berdasarkan amanat UU No.52/2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga.
"Kependudukan, terdapat pembinaan ketahanan keluarga melalui Bina Keluarga Balita, Remaja dan Lansia. Bahkan dengan undang-undang tersebut BKKBN mengemban amanat untuk meningkatkan daya beli (ekonomi). Berdasarkan, amanat konstitusi tersebut menunjukkan masih banyak tugas BKKBN yang perlu ditingkatkan.
Menyinggung hal demikian, Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Maryana mengatakan, sejak berubah nomenklatur lembaga pada 2009, tugas dan fungsi BKKBN kian luas dalam pembangunan kependudukan.
Terhadap tugas dan tanggungjawab itu, pihaknya telah mengembangkan sejumlah organisasi remaja, balita dan lansia serta kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Kelompok bina kelura balita 590,bina keluarga remaja 424 kelompok, bina keluarga lansia 424 kelompok dan kelompok UPPKS sebanyak 508 kelompok, yang tersebar diseluruh desa dan kecamatan kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu.(rs)