Spirit "Fan Ngin Tongin Fangin Jit Jong" modal wujudkan pemilu damai
Kamis, 14 September 2023 12:02 WIB 1673
Petugas Bawaslu Kepulauan Babel yang berjumlah 4.671 personel tidak hanya mengawasi bacaleg beserta tim suksesnya, tetapi harus bisa menjamin bahwa 1.670.434 pemilih di Provinsi Kepulauan Babel kelak bisa menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi nanti.
Pemilu Serentak 2024 pada 14 Februari 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota semakin dekat.
Baca juga: Warga Bengkulu keluhkan keberadaan baliho Pemilu 2024 di badan jalan
Terdapat harapan dari suara rakyat agar pemimpin yang sosok-sosok yang terpilih adalah pemimpin yang memiliki visi membangun negeri untuk kesejahteraan rakyatnya. Namun, menuju ke sana tidak mudah karena ada potensi pelanggaran yang sewaktu- waktu dapat melukai demokrasi.
Bahkan bisa saja ujungnya, masyarakat hanya sebagai objek pemilu yang tereksploitasi hak pilihnya sebatas sebagai “lumbung suara”. Maka dalam mewujudkan pemilu berkualitas, masyarakat perlu diberdayakan dengan menjadikan rakyat sebagai aktor penting untuk bersama–sama ikut mengawasi pemilu.
Penempatan peran masyarakat sebagai subjek atau aktor bahwa dalam konteks pengawasan pemilu, dibutuhkan usaha bersama untuk menjadikan masyarakat sebagai subjek dalam pemilu.
Baca juga: KPU temukan keterlibatan unsur TNI/Polri dipencalonan Caleg Tangerang
Sebagai subjek atau aktor dalam pemilu, masyarakat dapat berperan, misalnya, dengan menggerakkan, menyosialisasikan, dan mendidik pemilih. Partisipasi politik masyarakat idealnya harus seimbang antara masyarakat sebagai voters yang berarti masyarakat sebagai pemilih di dalam Pemilu, sebagai observers yang berarti sebagai pengawas di dalam pemilu yang mengawasi hak–hak politiknya, dan masyarakat sebagai judges yang berarti masyarakat sebagai juri atau hakim yang menilai penyelenggaraan pemilu hingga jalannya program pemimpin terpilih selama masa jabatannya.
Tingginya partisipasi politik masyarakat menunjukkan tingginya tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap politik, yang berarti tinggi pula kualitas demokrasi.
Spirit mengawasi pemilu di Bangka Belitung
Sejarah mencatat bahwa semangat pengawasan pemilu ini pernah dititipkan oleh Sang Proklamator Ir. Soekarno ketika diasingkan di Pesanggrahan Muntok, Kabupaten Bangka Barat tahun 1948 – 1949.