Mukomuko (Antara) - Manajemen PT PLN Rayon Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan pelanggannya menggunakan KWH meter dengan sistem prabayar.
"Biar lebih aman kita arahkan ke prabayar. Kalau gebrakan kita mengantisipasi pelanggaran seperti itu," kata Kepala PT PLN Rayon Kabupaten Mukomuko, Asep Suherman di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menanggapi laporan dari pelanggannya yang mengeluhkan besarnya pembayaran rekening listrik.
Menurut dia, pasti ada saja kendala sehingga pelanggan menjadi besar membayar rekening listrik. Seperti jaringan internet jelek saat pengiriman berita. Karena proses itu.
Ada juga, lanjutnya, petugas perusahaan itu yang salah. Dan solusinya pelanggaran ke sini supaya dapat dikoreksi.
"Kalau tidak begitu tambah besar tunggakan rekening listrik pelanggan," ujarnya.
Untuk itu, sarannya, sebaiknya pelanggan menggusulkan migrasi dari Kwh meter yang lama ke KWH meter prabayar. Agar pelanggan dapat mengukur sendiri pemakaian listriknya.
Biaya untuk migrasi ini tidak besar, lanjutnya, tidak besar. Pelanggan cukup membeli token perdana sebesar Rp20.000. Selain itu rekening lama harus dilunasi.
Selanjutnya, katanya, pihaknya bersama dengan pemerintah setempat akan mensosialisasikan kepada pelanggan agar menggunakan KWH meter prabayar. ***4***