BPS: Bengkulu lanjutkan tren penurunan inflasi secara signifikan

Bengkulu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Provinsi Bengkulu terus melanjutkan tren penurunan angka inflasi secara signifikan pada 2023.

"Pada Agustus 2023, inflasi tercatat sebesar 3,4 persen (yoy) dan September 2023 inflasi Bengkulu turun, berada di 2,4 persen (yoy)," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Senin.

Tren penurunan inflasi Bengkulu dimulai sejak awal 2023, yang pada Januari inflasi provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu berada pada 6 persen (yoy). Kemudian, pada Februari, angkanya sempat terdorong naik sedikit ke level 6,15 persen (yoy).

Selanjutnya, inflasi di Bengkulu pada Maret 2023 mulai turun ke 5,65 persen (yoy), April turun lagi 4,43 persen (yoy), Mei 4,06 persen (yoy), Juni 3,66 persen (yoy), Juli 3,23 persen (yoy), Agustus 3,4 persen (yoy), dan September 2,4 persen (yoy).

"Pengendali inflasi September dipengaruhi dengan turunnya harga daging ayam ras, bawang merah, air kemasan, besi beton, minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair, telur ayam ras, jagung manis, udang basah, dan ayam hidup," kata dia.

Meski angka inflasi September di Bengkulu lebih rendah dibandingkan Agustus 2023, menurut dia, sejumlah kelompok makanan tetap mendorong inflasi pada bulan ini.

"Semua kelompok pengeluaran memberi andil inflasi (yoy), kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil inflasi terbesar, yaitu sebesar 0,72 persen, diikuti kelompok pengeluaran transportasi 0,61 persen," kata Win.

Berikutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,19 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen.

Lebih lanjut, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,10 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen.

"Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen," ujarnya.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News