Mukomuko (Antara) - Yusmani (37), pegawai negeri sipil di Kantor Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengarang buku sejarah tentang adat-istiadat lama nenek moyang warga Desa Air Berau dan barang-barang peninggalannya.
"Buku ini juga mempromosikan potensi pariwisata di Desa Air Berau," kata Yusmani, di Mukomuko, Minggu.
Yusmani mulai mengarang buku sejarah tentang adat istiadat, dan potensi pariwisata di Desa Air Berau setebal 166 halaman itu sejak tahun 2013.
Ia berharap melalui tulisannya ini sejarah adat-istiadat warga Desa Air Berau tidak punah.
Selain itu, ia berharap, buku ini dapat menjadi sarana dan dokumen tentang beragam nilai adat istiadat yang tersimpan selama ini di wilayahnya.
Tidak hanya itu, katanya, buku ini juga mempromosikan potensi pariwisata air terjun setinggi 130 meter. Diharapkan potensi pariwisata ini dapat dikembangkan dan menjadi mata pencaharian warga setempat.
Ibu tiga anak ini mangatakan, sumber yang digunakan untuk mengarang buku tersebut, dari berbagai data baik sekunder maupun primer.
Data tertulis, katanya, dari warga atau orang tua di desanya, yakni Maridun, Ali Husin, Alidir, Jahidin, Said, Maksul, Samsul, Marusin, Abukadi dan Asra. Mereka ini menyimpan buku lama dengan tulisan Arab kuno.
Serta, katanya, benda-benda bersejarah yang masih ada di desanya, seperti rumah adat, piring, senjata milik "upik berau" yang berasal dari Kerajaan Pagaruyung. Kemudian guci, mangkok, ceret dan bererop.
Selanjutnya, katanya, duklung tudung, pakaian tradisional masyarakat pada zamah dahulu, keris kelok lima, dan tongkat manau.
Dikatakannya, dia sudah pernah meminta bantuan pencetakan buku ini ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi sampai sekarang belum ada jawaban.
Kendati demikian, katanya, dia tidak patah semangat menulis agar buku setebal 166 halaman ini dapat dicetak dan diperbanyak.***4***