"Cyber patrol juga dilaksanakan, tetapi masalahnya ini sudah tersebar dari WA ke WA, Telegram ke Telegram, lalu dari Facebook ke Facebook, menggunakan tameng dukung Gaza, dukung Palestina. Apa sudah yakin? Orang Indonesia ini sangat murah hati. Begitu dengar bahasa itu, tinggal klik itu pakai GoPay atau pakai Qris, tinggal ditempel. Enggak tahunya tidak jelas malah untuk pendanaan terorisme. Hati-hati," tegas Rycko.
Selain itu, lanjutnya, sel-sel teroris tersebut juga berupaya masuk seperti ingin membuat partai politik.
Dari strategi bullet (peluru) menjadi ballot (surat suara). BNPT pun sudah menghentikan calon anggota legislatif yang mengusung ideologi kekerasan.
Baca juga: Densus tangkap 18 tersangka teroris selama periode Oktober 2023
"Kalau sudah bisa masuk dan memiliki partai, apalagi bisa masuk ke DPR di Senayan atau di daerah, nantinya mereka bisa merumuskan aturan yang sangat bertentangan dengan kehidupan kita sebagai suatu bangsa yang dibangun dari berbagai macam perbedaan yang ada. Tentunya ini harus hati-hati betul, karena kalau tidak ini bisa akan menimbulkan suatu perpecahan di Indonesia yang kita cintai ini," kata Rycko.
Sementara Rektor Unnes S. Martono mengatakan dengan adanya kuliah umum yang disampaikan BNPT, dia yakin di Unnes melahirkan orang-orang yang anti-radikalisme dan anti-teroris.
"Kami hanya bisa berharap bahwa dengan kuliah umum ini justru akan menguatkan kita untuk bersatu dalam berbagai perbedaan. Saya berharap para mahasiswa bisa mengikuti dan menyimak dan menanamkan dalam hati saudara apa yang dikatakan oleh Kepala BNPT, karena saudara atau adik-adik mahasiswa ini adalah bagian dari masa depan bangsa Indonesia," kata Martono.
Baca juga: Erick Thohir minta kasus pegawai KAI dalam kasus terorisme ditindak secara hukum
Kondisi baik atau buruknya negara Indonesia ada di pundak mahasiswa. Dia mengucapkan terima kasih kepada BNPT yang mau memberikan pencerahan kepada para generasi muda bangsa ini.
"Mari bersama-sama untuk lurus berdasarkan keyakinan kita, berdasarkan langkah kita dan berdasarkan hukum yang berlaku di negara kita. Utamakan toleransi kita tolak radikal dan wujudkan Indonesia yang harmonis itu yang diutamakan,” ujar Martono.