Mukomuko (ANTARA) - Warga Desa Lubuk Bangko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memanfaatkan potensi arus deras Sungai Selagan menjadi objek wisata arung jeram yang diminati oleh masyarakat terutama warga dari pesisir pantai daerah ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana, di Mukomuko, Jumat, mengatakan di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya, wisatanya berbentuk wisata alam dan peminatnya orang pesisir di tepi laut.
Warga Mukomuko manfaatkan Sungai Selagan jadi objek wisata
Jumat, 5 Januari 2024 18:08 WIB 1768
"Wisata alam itu tumbuh atas inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Secara objek khusus yang unik di Desa Lubuk Bangko tidak begitu unik, tapi itu dikemas oleh pemilik inisiator mengombinasikan aliran Sungai Selagan yang deras itu dikombinasikan dengan perahu karet," ujarnya.
Kalangan masyarakat di Desa Lubuk Bangko menjalin kerja sama dengan masyarakat di Desa Sungai Jerinjing, karena kebetulan masyarakat di wilayah Desa Sungai Jerinjing yang punya perahu karet.
Ia mengatakan, semua itu berawal dari masyarakat selaku pengusaha. Dia melihat itu ada gambaran potensi objek wisata arung jeram.
Sedangkan pemerintah daerah melalui Disparpora menyokong objek wisata tersebut di sisi promosinya yang dibawa bupati dan Disparpora, sehingga objek wisata berkembang.
Objek wisata di wilayah tersebut, katanya lagi, selain arung jeram termasuk "flying fox" wisata tali.
Untuk sementara ini, kata dia, pemerintah melakukan uji coba dulu. Kalau memang kondisi itu bertahan dan diminati oleh masyarakat, maka pemerintah daerah memfasilitasinya.
"Yang bisa didukung oleh pemda sarana dan prasarana pelapis tebing dan tempat parkir, sehingga itu nanti mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah, sepanjang pemerintah daerah belum bisa memberi fasilitasi, maka tidak bisa mengambil PAD di sana," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pemerintah perlu melihat perkembangannya. Kalau itu stabil bahkan naik dari apa yang sudah dipromosikan minimal ada dana di APBD perubahan 2024 dan APBD 2025 untuk fasilitas objek wisata tersebut.