Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengalokasikan dana belanja tidak terduga (BTT) pada 2024 mencapai Rp2 miliar untuk pemulihan dampak bencana alam yang prioritas bagi kebutuhan masyarakat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko Haryanto di Mukomuko, Jumat, mengatakan alokasi anggaran BTT tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan pada 2023 yang sekitar Rp2,8 miliar.
"Dengan dana sebesar Rp2 miliar artinya untuk pembangunan fisik tidak mungkin paling untuk operasional terjadi bencana banjir dan kebakaran, termasuk operasional pengungsian korban bencana alam," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah daerah bisa saja menggunakan BTT untuk pembangunan fisik kalau anggaran besar, seperti kejadian darurat pembangunan jembatan, jalan, dan fasilitas lainnya yang rusak akibat bencana alam.
Alokasi anggaran BTT selama ini, kata dia, rata-rata Rp2 miliar hingga Rp5 miliar sehingga tidak cukup untuk pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam.
Ia menjelaskan BTT itu digunakan untuk pemulihan dampak bencana alam yang prioritas, misalnya kalau terjadi kebakaran rumah warga, pembangunan tempat pengungsian, dan bantuan sembako.
Ia mengatakan ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, longsor, banjir, dan kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menelaah dan menyusun surat keputusan bupati untuk mencairkan BTT.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi mengatakan BTT bukan saja untuk penanggulangan bencana alam tetapi juga untuk penanganan bencana nonalam.
Instansi tersebut selama ini mendapatkan BTT setelah melalui proses usulan penetapan status tanggap darurat banjir setelah terjadi bencana, disusul penetapan bencana alam oleh kepala daerah.
Ia menyebutkan penetapan status darurat bencana alam ini selama tiga hari, sedangkan kalau terjadi bencana lagi bisa ditambah selama 14 hari, kemudian pasca-bencana untuk menghitung kerugian akibat bencana.