Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah, termasuk ibu negara pertama, Fatmawati, yang merupakan penjahit bendera pertama Indonesia.
"Banyak bendera merah putih berkibar di sekitar kita, tetapi apakah masih ada yang ingat seperti apa sejarahnya, dan siapa yang menjahitnya dulu, jangan lupakan itu," kata dia di Bengkulu, Senin.
Mengingat sejarah, kata dia, merupakan salah satu cara generasi penerus bangsa menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban demi memberikan kemerdekaan kepada anak cucu mereka.
"Mereka berjuang berkorban harta dan nyawa, kita tinggal membangun dari pondasi yang telah disediakan para pejuang," katanya.
Apalagi, Provinsi Bengkulu juga masuk dalam rangkaian sejarah kemerdekaan, yang saat ini diperingati sudah 70 tahun Republik Indonesia merdeka.
"Bengkulu punya sejarah besar, dimana Bung Karno diasingkan, putri Bengkulu, ibu Fatmawati menjahitkan bendera, kalau kita di daerah maju, berarti sudah memberikan andil kemajuan negara," katanya.
Oleh Karena itu, dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama turut membangun daerah, terutama dari sisi pendidikan, perekonomian dan infrastruktur.
"Yakinlah kita makin maju, makin pintar, dan yakinlah NKRI harga mati, sehingga eksistensi negara kita tetap berdiri kokoh," kata Sultan.
Seharusnya sejarah besar akan membuat daerah menjadi besar pula, jangan sampai ketertinggalan daerah membuat daerah redup, begitu juga dengan sejarahnya.***4***