Gubernur Rohidin mengatakan dengan adanya pasar murah yang digelar tersebut, diharapkan inflasi Provinsi Bengkulu dapat terkendali dan harga bahan pokok juga tetap dalam keadaan terjangkau oleh masyarakat.
Baca juga: Walhi Bengkulu: Pilih capres berpihak pada keberlanjutan lingkungan
Baca juga: Walhi Bengkulu: Pilih capres berpihak pada keberlanjutan lingkungan
"Ini terkait upaya kami mengendalikan inflasi, jika bahan pokok tetap terkendali, maka harganya pun juga akan terjangkau," kata dia.
Lebih lanjut, Rohidin Mersyah memastikan untuk lima bulan ke depan stok beras di Provinsi Bengkulu masih cukup dan terkendali, termasuk untuk kebutuhan di Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
"Sebenarnya bahan bahan pokok cukup. Tetapi kadang-kadang orang sering panic buying, kami imbau masyarakat tidak usah khawatir dan sampai melakukan pembelian panik. Untuk stok beras selama 5 bulan ke depan cukup," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebutkan angka inflasi Provinsi Bengkulu pada 2023 dicatat sebesar 3,09 persen (yoy), atau sesuai dengan target nasional 3 plus minus 1 persen.
Baca juga: DLH Kota Bengkulu pangkas ratusan pohon tua antisipasi cuaca buruk
Baca juga: DLH Kota Bengkulu pangkas ratusan pohon tua antisipasi cuaca buruk
Angka inflasi Bengkulu memang sedikit di atas inflasi nasional, namun tidak terlalu berbeda jauh. Inflasi tahunan nasional dicatat sebesar 2,61 persen.
Namun, kalau dibandingkan dengan angka inflasi Bengkulu pada tahun sebelumnya, maka pada 2023 angkanya berada di level yang lebih baik.
"Inflasi yang terjadi pada 2023 adalah 3,09, memang kalau berbicara inflasi tahunan ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi 2022 yang pada saat itu dicatat sebesar 5,92," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal.