Bengkulu (Antara) - Warga Kabupaten Bengkulu Tengah kembali mengalami kekeringan, sumber air yang digunakan warga kembali mengering setelah sempat hujan awal Agustus lalu.
"Minggu pertama Agustus lalu sempat hujan dua hari, air sumur terisi kembali, namun setelah itu, tidak ada hujan lagi sampai sekarang," kata salah seorang warga Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Ny Ratmi, di Bengkulu, Senin.
Saat ini kondisi sumur milik keluarga Ratmi dan warga di sekitar tempat tinggalnya telah mengering, dalam waktu sehari sumur tersebut terisi air hanya cukup untuk keperluan minum.
"Ditunggu sehari semalam, jadi menyedot air dengan pompa hanya pagi hari yang didapatkan cuma satu ember, itu pun hanya cukup untuk memasak saja," kata dia lagi.
Warga setempat tidak memiliki sumber air seperti sungai atau waduk, begitu juga dengan instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat yang belum menjangkau kecamatan tersebut.
"Semoga musim kemarau ini tidak berkepanjangan, kalau kondisi ini masih berlanjut sampai beberapa pekan ke depan, kami mengharapkan bantuan pemerintah untuk air bersih," katanya lagi.
Satu-satunya sumber air yang belum mengering yakni sumur bor masjid di daerah itu, namun kondisi airnya tidak bagus untuk dikonsumsi.
Air sumur bor di kecamatan itu pada umumnya payau, rasa asin dari air laut bercampur ke dalam sumur bor, mengingat Kecamatan Pondok Kelapa ini berada di pesisir pantai.
Seperti desa tempat Ratmi bermukim, yakni Desa Srikaton, hanya berjarak dua kilometer dari bibir pantai, dan diperkirakan berada sekitar 30 meter dari permukaan laut.
Sementara, sumur bor mencapai kedalaman 40--80 meter ke dalam tanah, sumber air berada di bawah permukaan laut, sehingga airnya berasa asin atau payau.
"Kalau untuk mandi, air dari masjid masih bisa digunakan, tapi untuk dikonsumsi rasanya asin, semoga air di masjid juga tidak kering," ujarnya pula.***4***