Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 yang akan dilaksanakan pada 4—8 Maret 2024.
Pada penyelenggaraan yang ke-13 tersebut, MIF 2024 bakal membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global di bawah tema Thriving Through Transition.
“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia, salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” kata Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri sektor manufaktur memiliki kontribusi yang terbesar terhadap PDB, namun kontribusinya cenderung menurun dari kisaran 20 persen sebelum pandemi menjadi 18 persen. Revitalisasi sektor manufaktur dinilai penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
Sementara sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi. Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, Bank Mandiri menilai ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi.
Di samping itu, MIF tahun ini juga akan membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.
Dengan tema yang diyakini relevan dengan situasi ekonomi terkini, Bank Mandiri menargetkan jumlah peserta yang berpartisipasi dalam MIF 2024 nantinya dapat melampaui 20.000 peserta, baik secara luring maupun daring.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim menambahkan MIF 2024 juga menjadi bentuk komitmen Mandiri untuk mendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia.
Untuk itu, Mandiri Sekuritas bakal menyelenggarakan site visit dan corporate day pada MIF 2024. Kegiatan tersebut menghadirkan sekitar 200 investor dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat dengan total dana kelolaan sekitar 12 triliun dolar AS.