Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik merilis, nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Bengkulu kembali turun, pada September 2015 hanya membubuhkan angka 92,48.
"Ini memperlihatkan selama tiga bulan terakhir, harga hasil pertanian petani terus turun. Sedangkan biaya yang dikeluarkan petani lebih besar," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando di Bengkulu, Sabtu.
Memang penurunan indeks tidak terlalu signifikan, tetapi menurut dia, hal tersebut memperlihatkan kondisi kesejahteraan petani termasuk daya beli dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, utamanya di sektor perkebunan rakyat," kata dia.
Pada September 2015, NTP Provinsi Bengkulu dicatat sebesar 92,51, atau turun 0,04 persen dari Agustus 2015 yang membubuhkan angka 92,51 poin.
"Tidak hanya NTP, nilai tukar usaha petani (NTUP) juga mengalami penurunan," kata Dodi.
Nilai tukar usaha petani Provinsi Bengkulu, menurut dia, penurunannya cukup besar yakni 0,42 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2015.
Agustus 2015, NTUP Provinsi Bengkulu sebesar 100,34 poin, sementara pada September, hasil survei menunjukkan hanya sebesar 99,92 poin.
"Sama dengan NTP, penurunan NTUP juga di sektor perkebunan rakyat," ujarnya.
Agar hasil produksi pertanian Bengkulu bisa bertahan dari fluktuasi harga, menurut Dodi, hendaknya pemerintah daerah mulai memikirkan industri hilir.
Karena jika mengekspor komoditas mentah, hal tersebut sangat bergantung pada harga komoditas dunia. Jika permintaan menurun atau perekonomian global sedang lesu, harga hasil perkebunan rakyat di Bengkulu menjadi anjlok.***3***
NTP Bengkulu kembali turun
Sabtu, 3 Oktober 2015 12:28 WIB 1073